Dunia
Membutuhkan Khilafah
Oleh: Syaikh Ismail al-Wahwah (Hizbut Tahrir Australia )
Dunia ini ditinggali oleh kaum muslim dan non
muslim. Fakta keduanya yakni fakta kaum
muslim dan non muslim harus dikuasai agar kita bisa memahami sejauh mana
kebutuhan akan khilafah.
Kaum muslim membutuhkan khilafah karena mereka
membutuhkan ridha dan rahmat dari Allah Swt supaya mereka bisa meraih kemuliaan
di dunia dan pahala yang besar di akhirat.
Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di dunia
untuk menegakkan hukum-hukum syara’ dan mengemban risalah Islam ke seluruh
penjuru dunia melalui dakwah dan jihad.
Khilafah itulah yang akan mendarahdagingkan pemenuhan praktis atas perintah
dan seruan hangat dari Allah kepada kaum muslim di dalam al-Quran yang mulia :
$pkr'¯»t] z`Ï%©!$#
(#qãZtB#uä (#qç7ÉftGó$#
¬! ÉAqß§=Ï9ur
#sÎ) öNä.$tãy
$yJÏ9 [öNà6Íøtä
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu (TQS al-Anfâl [08]: 24)
Hal itu karena khilafah secara praktis berarti :
-
Penegakkan hukum-hukum syara’ di tengah-tengah kaum
muslim, sekaligus pencampakan hukum-hukum kufur yang diterapkan atas kaum
muslim saat ini.
-
Penyebaran Islam ke seluruh dunia melalui dakwah dan
jihad untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang
benderang.
-
Penyatuan negeri-negeri kaum muslim di dalam lindungan
negara yang satu di bawah kepemimpinan seorang Khalifah yang satu pula. Itu artinya berakhirlah perpecahan dan
ketercerai-beraian yang sengaja diadakan oleh kaum kafir dan kaki tangan mereka
di negeri-negeri kaum muslim. Kaum kafir
dan antek-antek mereka itu telah memecah belah negeri-negeri kaum muslim
menjadi lebih dari 50 negara kecil tak berdaya.
Rencana
pemecah-belahan itu dari hari ke hari kian bertambah.
-
Pengembalian
ikatan ukhuwah islamiyah “seorang muslim adalah saudara muslim yang lain”. Sehingga ikatan ukhuwah itu menjadi
satu-satunya ikatan menggantikan ikatan-ikatan jahiliyah baik berupa ikatan
patriotisme, nasionalisme, kesukuan dan lainnya yang telah memecah-belah kaum
muslim saat ini.
-
Kembalinya
umat mendapatkan kekuasaannya yang telah dirampas. Umat juga kembali memegang kehendak dan
keputusan ditangan mereka sendiri. Ini berarti
pembebasan dari penghambaan dan sikap membebek kepada barat kapitalis penjajah
di seluruh aspek, politik, budaya, pemikiran, ekonomi, pers media massa dan militer.
-
Pembebasan
negeri-negeri kaum muslim yang dicaplok seperti Irak, Afganistan, Kashmir , Timor Timur dan yang lain. Sekaligus hal itu merupakan pengusiran
terhadap militer asing agressor yang telah menumpahkan darah, menyebabkan
kehancuran dan menyemai fitnah di negeri-negeri kita.
-
Realisasi
jaminan pemenuhan makanan pokok bagi kaum muslim dengan menempuh
strategi-strategi yang bertujuan menjamin pencapaian swasembada bahkan lebih,
baik dari hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan laut maupun darat.
-
Realisasi
keamanan industrial melalui strategi politik pembangunan dan pengembangan
industri berat untuk memproduksi berbagai peralatan, mesin-mesin pabrik dan
persenjataan, sekaligus menghentikan sikap mengekor dan mengemis-ngemis di
depan pintu negara-negara barat.
-
Pemberdayaan
sumber daya umat yang amat besar melalui politik pendidikan yang bertujuan membuka
ruang dan kesempatan bagi semua orang supaya mereka menjadi orang-orang yang
kreatif dan produktif demi kepentingan agama dan umat mereka. Sehingga berakhirlah masalah akumulasi jumlah
pengangguran meski berijazah tinggi.
-
Pengembalian
kekuasaan umat atas kekayaan-kekayaannya sehingga umat menjadi pemilik murni
atas kekayaan-kekayaan itu. Maka terputuslah cengkeraman negara-negara dan berbagai perusahaan barat
yang selama ini telah merampok kekayaan umat.
Ini saja sebenarnya sudah cukup untuk memutus rantai kemiskinan sistemik
yang sengaja dibuat di negeri-negeri kaum muslim.
-
Penyebarluasan kebaikan, keutamaan, keadilan dan
penjagaan atas darah, kekayaan, kehormatan dan kemuliaan kaum muslim. Sehingga berikutnya terputuslah siklus
fitnah, kerusakan, dan ketidakstabilan yang disemai oleh kafir barat dan
antek-anteknya di negeri-negeri kaum muslim.
Itulah sebagian arti berdirinya kembali khilafah. Jika demikian maka betapa besar kerugian yang
diderita kaum muslim akibat tiadanya Khilafah!!
Juga menunjukkan betapa besar kebutuhan akan kembalinya Khilafah!!
Juga mengisyaratkan betapa besar apa yang diraih oleh
kaum kafir penjajah akibat tiadanya Khilafah!!
Inilah yang menjelaskan betapa besarnya daya dan kesungguhan yang
dicurahkan oleh kaum kafir dan antek-antek mereka untuk menghalangi kembalinya
Khilafah.
Akan tetapi, keinginan mereka itu hanyalah ilusi dan
fatamorgana. Sebaliknya janji Allah
pasti akan terjadi.
ytãur] ª!$# tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä óOä3ZÏB
(#qè=ÏJtãur
ÏM»ysÎ=»¢Á9$#
óOßg¨ZxÿÎ=øÜtGó¡us9 Îû
ÇÚöF{$# $yJ2
y#n=÷tGó$# úïÏ%©!$#
`ÏB
öNÎgÎ=ö6s% £`uZÅj3uKãs9ur
öNçlm; ãNåks]Ï
Ï%©!$#
4Ó|Ós?ö$# öNçlm; Nåk¨]s9Ïdt7ãs9ur .`ÏiB
Ï÷èt/ öNÎgÏùöqyz $YZøBr&
4
ÓÍ_tRrßç6÷èt w cqä.Îô³ç
Î1
$\«øx©
4
`tBur
txÿ2 y÷èt/ y7Ï9ºs
y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd [tbqà)Å¡»xÿø9$#
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik. (TQS an-Nûr [24]: 55)
Sedangkan kebutuhan kaum non muslim di dunia terhadap
khilafah :
Sungguh siapapun tidak perlu harus mengerahkan banyak
perhatian untuk bisa melihat bahwa umat manusia saat ini tengah berada di dalam
penderitaan, kenestapaan dan sedang menghadapi ancaman yang membahayakan masa
depan mereka. Hal itu disebabkan oleh
dua permasalahan mendasar. Siapa saja
yang ingin membebaskan umat manusia dan mewujudkan kebaikan dan keamanan maka
kedua masalah itu harus disolusi.
Masalah pertama dan ini merupakan mendasar
adalah masalah kekosongan spiritualitas yang telah meliputi umat manusia saat
ini. Disamping itu juga tiadanya akidah
sahih yang mensolusi permasalahan paling mendasar umat manusia (‘uqdah
al-kubrâ) dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari mana?
Hendak ke mana? Serta apa tujuan diciptakannya manusia dan segala yang
ada? Sehingga manusia dapat mengetahui
hakikat dirinya dan hakikat perannya di dalam kehidupan ini.
Kekosongan spiritualitas, lenyapnya akidah sahih dan
tiadanya pemahaman akan tujuan dari keberadaan manusia itu tercermin dalam
kehidupan sehari-hari umat manusia saat ini.
Anda dapat melihatnya terpampang jelas di depan mata. Yaitu tercermin dalam kesempitan hidup yang
dijalani manusia, kelelahan akibat berjalan menuruti naluri-naluri yang tidak
akan pernah terpuaskan. Keputusasaan dan
keterpurukan itulah yang telah menuntun jutaan manusia di dunia untuk melakukan
bunuh diri, pelecehan wanita, penghancuran keluarga, mencampakkan nilai-nilai
moral, kemanusiaan dan spiritual. Dan
sebaliknya menjunjungtinggi kepentingan pribadi, individualisme, nilai materi
dan nafsu jasadiyah. Hal itu telah
menyengsarakan kehidupan berjuta-juta manusia akibat berbagai penyakit yang
diperolehnya. Akibatnya, manusia hidup
dibawah mimpi buruk dari kebuasan yang bersifat materi ini, maka mereka telah
mempersempit diri sendiri dan duniapun menjadi sempit bagi mereka akibat apa
yang terjadi.
Hanya Islam melalui Daulah Khilafah Rasyidah yang akan
mampu menyelesaikan permasalahan besar itu.
Hal itu dilakukan melalui langkah-langkah praktis yang akan dilaksanakan
oleh Daulah Khilafah nanti jika Allah menghendaki merealisasikannya untuk
kita. Secara ringkas hal itu adalah
sebagai berikut :
Pertama, Berdirinya khilafah, satu negara yang berdiri diatas
asas akidah Islam dan hukum-hukum syara’; dan keberhasilan dalam mewujudkan
masyarakat islami yang aman dan tenteram, maju di segala bidang kehidupan,
sains, industri dan konstruksi, dibawah nilai-nilai spiritual, kemanusiaan dan
moral. Hal itu merupakan seruan yang
sangat berpengaruh kepada umat manusia. Hal itu akan menarik perhatian umat manusia dan mendorongnya untuk
memikirkan dan meneladaninya. Jika di
tengah kondisi tiada contoh praktis penerapan Islam di tengah kehidupan,
ratusan ribu, bahkan jutaan manusia masuk islam, maka kami berani menegaskan
dengan pertolongan Allah bahwa manusia akan masuk ke dalam agama Allah secara
berbondong-bondong dengan adanya contoh praktis dan hidup atas penerapan Islam
di tengah kehidupan.
Kedua, Khilafah dan dengan kahadirannya yang kuat dikancah
internasional dan antar bangsa, hal itu akan menjadikan masalah keimanam,
akidah, dan nilai-nilai spiritual, moral dan kemanusiaan menjadi masalah yang
akan terus menjadi poros di dunia, menyebabkan berlangsungnya diskusi, dialog,
pengkajian dan pemikiran. Sampai suasana itu akan meliputi seluruh dunia.
Ketiga, poros politik luar negeri daulah Khilafah adalah mengemban dakwah ke
seluruh dunia melalui dakwah dengan segenap sarana dan diserukan dari berbagai
sisi; juga melalui jihad dan pembebasan.
Maka manusia akan masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong
tanpa paksaan, setelah mereka melihat kebenaran dan keadilan Islam ketika
mereka meminta diputusi dengan hukum-hukum Islam.
#sÎ)] uä!$y_ ãóÁtR «!$# ßx÷Gxÿø9$#ur ÇÊÈ |M÷r&uur }¨$¨Y9$# cqè=ä{ôt Îû Ç`Ï «!$# %[`#uqøùr& ÇËÈ ôxÎm7|¡sù ÏôJpt¿2 y7În/u çnöÏÿøótGó$#ur 4 ¼çm¯RÎ) tb%2 [$R/#§qs?
Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong.
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat. (TQS.
An-Nashr [110] 1-3)
Sedangkan masalah besar kedua yang dihadapi oleh dunia
saat ini adalah hegemoni kapitalisme barat dan negara-negara kapitalis yang
dipimpin oleh Amerika atas kunci-kunci dunia.
Sistem Kapitalisme barat berdiri di atas asas pemisahan
agama dari kehidupan dan negara. Itulah
yang menjadi akidahnya. Sistem
Kapitalisme barat menjadikan aspek manfaat sebagai standar bagi perbuatan-perbuatan
dan tindakan-tindakannya. Dalam upaya
merealisasi berbagai kepentingan dan hegemoninya, Barat penjajah sama sekali
tidak merasa risi untuk melakukan berbagai bentuk kejahatan yang paling sadis
terhadap umat manusia dan menempuh strategi yang mengancam masa depan umat
manusia.
Barat dalam politiknya sama sekali tidak mengacuhkan
nilai-nilai spiritual, kemanusiaan dan moral.
Sebaliknya Barat penjajah hanya berpegang kepada nilai materi dan aspek
kemanfaatan di jalan penjajahannya. Hal
itu telah menyebabkan bencana yang menimpa berbagai bangsa. Hal itu tercermin dalam tindakan agressi
(pencaplokan) atas tanah-tanah berbagai bangsa itu, terbunuhnya putera-putera
mereka dan mereka berubah menjadi pengungsi atau terusir. Kekayaan mereka
dirampok sehingga mereka menjadi peminta-minta yang kelaparan, sementara itu
saat yang sama barat justru berpesta dengan kekayaan bangsa-bangsa itu.
Barat, utamanya Amerika tidak mengendorkan upaya
menghancurkan sumber daya berbagai bangsa dan umat, menyia-nyiakan sumber daya
manusianya, menghalanginya untuk meraih kebangkitan yang menyeluruh serta mengambil
sebab-sebab kemajuan. Barat dengan
dipimpin Amerika memaksakan politik pendidikan, pertanian, perindustrian
terhadap berbagai bangsa dan umat itu dan menjadikan mereka tetap sebagai
pengekor barat dan hidup diatas sisa-sisa barat. Disamping barat juga tetap menjadikan mereka
hanya sebagai sekumpulan konsumen bagi produk-produknya.
Barat tidak akan mengendorkan pemanfaatan atas
lembaga-lembaga internasional –yang pada asalnya mereka dirikan– untuk menjamin
kepentingan-kepentingan, hegemoni dan penguasaan Barat terhadap dunia secara
menyendiri tanpa pesaing, seperti pemanfaatan lembaga PBB dan lembaga-lembaga
yang ada di bawahnya, Bank Dunia, IMF dan Mahkamah Internasional. Sebagaimana Barat tidak akan mengendorkan
pemanfaatan apa yang disebut sebagai undang-undang internasional dan tradisi
internasional. Hal itu agar Barat bisa
merealisasikan kepentingan-kepentingannya dan memaksakan nilai-nilainya. Padahal undang-undang internasional dan
tradisi internasional tidak lain adalah undang-undang dan tradisi barat, dan
tidak ada urusannya dengan bahagian dunia lainnya.
Barat juga tidak akan mengendorkan upayanya menjadikan
umat manusia terus terbelenggu dibawah ancaman persenjataan nuklir yang
ditimbunnya dan pecahan-pecahan (limbah) persenjataan nuklir itu serta berbagai
efek buruknya. Hal itu saat ini telah
menjadi ancaman nyata terhadap masa depan umat manusia melalui polusi
lingkungan dan berbagai penyakit yang muncul akibat nuklir.
Barat juga tidak akan mengendorkan upayanya menciptakan
berbagai pergolakan dalam negeri dan perang sipil serta menyalakan api
sektarianisme, rasisme, dan ashabiyah, bahkan meski hal itu akan menyebabkan
terbunuhnya jutaan manusia. Hal itu seperti yang terjadi di Irak saat ini dan di benua Afrika. Hal itu, selama barat mengabdi kepada
kepentingan-kepentingan materinya dan kerakusannya yang tidak pernah
terpuaskan.
Sebagai tambahan atas semua itu, Barat telah menyerahkan
tampuk kepemimpinan mereka kepada orang-orang yang tidak bermoral dan tidak
risi untuk berbohong dan berdusta.
Mereka menanggalkan spirit kepemimpinan yang luhur. Sampai-sampai arogansi telah menguasai
gembong kekufuran Amerika. Presiden Bush
menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan lain selain Allah. Dia menyeru umat manusia sebagaimana Fir'aun
dahulu "sesungguhnya aku adalah Tuhan kalian yang Maha Tinggi". Bush telah mengisyaratkannya secara arogan
"kalian tidak boleh memiliki pendapat kecuali sesuai dengan
penapatku". Bush telah memberi
pilihan kepada umat manusia saat ini antara bersamanya maka akan mendapat
keridhaan dan pemberiannya, atau sebaliknya menentangnya dan akan mendapat
bencana berupa bara kemarahan senjatanya.
Menghadapi semua itu, maka dengan penuh keyakinan seorang
mukmin, kami katakan bahwa Islam yang terepresentasi di dalam Daulah Khilafah
dan para punggawanya akan mampu membebaskan umat manusia dari keburukan
kapitalisme dan berbagai kejahatannya serta dari kepemimpinannya yang merusak.
Khilafah akan meruntuhkan asas-asas sistem kapitalisme
yang bersifat manfaat dan penjajahan. Disamping
Khilafah akan menarik opini umum internasional ke pihaknya. Khilafah juga akan menhancurkan ide-ide
penjajahan, perbudakan dan diskriminasi rasial.
Sebaliknya Khilafah akan mengobarkan nilai-nilai spiritual, moral dan
kemanusiaan di seluruh dunia.
Khilafah akan berupaya menghancurkan negara-negara
penjajah, utamanya Amerika, dengan memotong pembuluh-pembuluh darah kapilernya
yang diluaskanya menggunakan kekuatan dan tercermin dalam perampasan dan
perampokan kekayaan bangsa-bangsa serta penimbunan pasar.
Khilafah akan berupaya mewujudkan asas-asas baru dalam
hubungan internasional yang tegak berdasarkan nilai-nilai yang bertentangan
dengan nilai-nilai barat. Di dalamnya akan terealisir perkataan Umar bin
Khaththab ra. "sejak kapan engkau memperbudak manusia padahal mereka telah
dilahirkan oleh ibu-ibu mereka sebagai orang merdeka".
Khilafah tidak akan pernah menjadi anggota PBB dan
lembaga-lembaganya serta lembaga-lembaga internasional lainnya. Khilafah akan memobilisasi bahagian dunia
lainnya untuk menghancurkan lembaga-lembaga internasional itu. Jika memang harus ada pengaturan
internasional, maka hal itu akan berdasarkan asas-asas yang lain di mana di
dalamnya terdapat keadilan bagi semua pihak.
Khilafah atas seizin Allah akan menyaingi negara-negara
besar untuk mencabut kepemimpinan atas
umat manusia dari tangan negara-negara besar itu agar selanjutnya Khilafah
memimpin umat manusia kepada keadaan yang paling lurus.
Khilafah akan berupaya menempuh berbagai kebijakan yang
mengokohkan nilai-nilai perlindungan atas umat manusia, darah, harta,
kehormatan dan kemuliaannya. Khilafah
akan menghalangi peperangan yang sia-sia.
Sebagaimana Khilafah akan menjaga hak generasi-generasi yang akan datang
terhadap lingkungan yang bersih dan nir polusi.
Kepemimpinan umat manusia di dalam Daulah Khilafah akan
diserahkan kepada para laki-laki yang hati mereka telah dihidupkan oleh
keimanan. Mereka tidak menginginkan
kesombongan dan kerusakan di dunia.
Mereka mengetahui bahwa kepemimpinan merupakan tanggung jawab dan
amanah. Mereka sadar akan dimintai
pertanggungjawaban atasnya di hari kiamat kelak : "
OèdqàÿÏ%ur] (
Nåk¨XÎ)
[tbqä9qä«ó¡¨B
Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena
sesungguhnya mereka akan ditanya (TQS. ash-Shaffât [37]:
24)
Para laki-laki yang bagi mereka politik merupakan
kejujuran, amanah dan kehormatan. Para
laki-laki yang sangat memperhatikan manusia dan kemaslahatanmya. Para laki-laki yang akan tetap terjaga ketika
manusia tengah tidur lelap. Orang yang
kuat diantara manusia akan lemah di hadapan mereka hingga mereka mengambil yang
hak dari orang itu. Sebaliknya orang
yang lemah diantara manusia akan kuat di hadapan mereka hingga mereka
memberikan hak kepada orang itu.
Maka betapa umat manusia saat ini begitu membutuhkan
Khilafah Islamiyah. Betapa umat manusia saat ini begitu membutuhkan kepemimpinan seperti ini.
Maha benar Allah yang berfirman :
!$tBur] »oYù=yör&
wÎ) ZptHôqy [úüÏJn=»yèù=Ïj9
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam. (TQS
al-Anbiyâ' [21]: 107)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar