Meskipun
memiliki daratan dan lautan yang lebih
luas,
dengan tentara yang lebih banyak dan
kekayaan
alam yang melimpah; begitu juga dengan
sumberdaya
manusia yang lebih, dari segi jumlah maupun
kualitas;
tapi umat Islam saat ini, dibanding dengan umat
lain
di dunia, tetaplah tidak bisa disebut sebagai umat yang
terbaik
(khayru ummat),
seperti yang katakan oleh Allah
SWT
dalam al-Quran. Umat Islam kini terpuruk di segala
bidang.
Hidup dalam kondisi terpecah-belah ke dalam
lebih
dari 57 negara dengan berbagai problem yang
membelit.
Kondisinya demikian buruk, hingga tidak
mampu
bersaing dengan negara-negara kecil yang boleh
jadi
tidak nampak di peta dunia.
Tidak
terkecuali Indonesia. Sekalipun memiliki
tentara
dalam jumlah cukup besar dengan jumlah
penduduk
terbesar nomor empat di dunia, serta memiliki
potensi
sumberdaya pertanian dan kekayaan mineral yang
sangat
melimpah, tapi semua itu tidak mampu membuat
rakyatnya
hidup dalam kebaikan. Justru sebaiknya, rakyat
hidup
dalam penderitaan. Kemiskinan, kebodohan,
kedzaliman,
ketidakadilan dan berbagai problem lain,
termasuk
penjajahan dalam segala bentuknya, senantiasa
mewarnai
kehidupan masyarakat dari negara Muslim
terbesar
di dunia ini. Semua potensi dan kekayaan alam
yang
dimiliki seolah tidak memberikan arti apa-apa buat
hidup
rakyatnya.
Sesungguhnya
semua persoalan yang saat ini tengah
dihadapi
oleh dunia Islam, termasuk Indonesia, berpangkal
pada
tidak adanya kedaulatan asy-Syari’.
Dengan kata lain,
tidak
adanya penerapan sistem Islam di tengah-tengah
Manifesto
Hizbut Tahrir untuk Indonesia 79
masyarakat.
Masalah utama ini kemudian memicu
terjadinya
berbagai persoalan ikutan, seperti kemiskinan,
kebodohan,
korupsi, kerusakan moral, kedzaliman,
ketidakadilan,
disintegrasi dan penjajahan dalam segala
bentuknya,
baik penjajahan secara langsung seperti yang
kini
terjadi di Irak dan Afghanistan, ataupun penjajahan
secara
tidak langsung di lapangan ekonomi dan politik.
Karena
itu, jika saat ini ada satu atau lebih negeri
Islam
yang menjelma menjadi sebuah Daulah Khilafah,
yang
di dalamnya diterapkan sistem Islam, niscaya negara
tersebut
akan menjadi titik awal bagi proses reunifikasi atau
penyatuan
seluruh dunia Islam menuju terwujudnya
sebuah
negara yang paling kuat di dunia.
Dalam
manifesto ini, Hizbut Tahrir Indonesia
menguraikan
secara ringkas tentang apa itu Khilafah, untuk
apa,
bagaimana memperjuangkannya, dan apa yang akan
diberikan
Khilafah kepada Indonesia khususnya dan
seluruh
dunia Islam pada umumnya. Hizbut Tahrir
menyeru
umat Islam untuk bergabung bersama Hizbut
Tahrir
dalam perjuangan penegakan kembali Khilafah.
Hizbut
Tahrir juga menyeru kepada semua pihak yang
memilik
kekuatan untuk memberikan nushrah (dukungan)-
nya
kepada Hizbut Tahrir agar Khilafah bisa segera tegak
kembali.
Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar