Minggu, 06 Maret 2016

PSD RW 33

Perancangan Saluran Drainase RW 33
A. Koefisien pengaliran (C)
Dari data lokasi RW 33 Bangutapan, Bantul  yang terletak dipinggir kota Yogya kemudian pemukiman dilihat bahwa kondisi permukaan tanah termasuk dalam kategori pemukiman kuran padat, hal ini dikarenakan luas daerah tangkapan air hujan pada lokasi perencanaan tersebut luas pemukiman dan lahan terbuka hijau kurang lebih seimbang.
Berdasarkan  kondisi tersebut maka besarnya nilai koefisien pengaliran (C) diambil sebesar 0,60..
B. Koefisien Hambatan (nd)
Dari hasil pengamatan di lapangan dilihat bahwa kondisi permukaan tanah pada daerah perencanaan adalah Lapisan semen dan aspal beton 0,013, Tanah gundul, rumput tipis dan permukaan sedikit kasar 0,200, 2 wilyah.
 Berdasarkan kondisi tersebut  maka besarnya nilai koefisien hambatan (nd)  diambil rata- rata dari ke empat wilayah adalah  sebesar 0,2565.
SKALA 1: 2700
C. Merencanakan Jaringan Drainase
Berdasarkan peta topografi dan letak pemukiman dan jalan yang ada maka direncanakan jaringan drainase pemukiman. Pada perencanaan jaringan drainase kemiringan dari masing-masing saluran yang akan direncanakan harus diketahui sehingga arah aliran pada setiap saluran tersebut dapat ditentukan.
D. Panjang saluran
Berdasarkan data letak pemukiman dan jalan maka dapat diketahui panjang saluran drainase tersebut. Pemberian nama dan panjang saluran dapatlah dilihat pada tabel dan gambar dibawah ini

SKALA 1 : 3000







Nama Saluran
Panjang Saluran
P1
750 m
P2
350 m
P3
273 m
P4
350 m
P5
110 m
P6
220 m
P7
100 m
P8
85 m
P9
110 m
P10
77 m
P11
78 m

Tabel 4.2. Panjang saluran










E. Zona dan Luas Daerah Tangkapan Air Hujan
Berdasarkan gambar jaringan drainase dan kondisi topografi yang ada maka daerah tangkapan air hujan dibagi dalam zona-zona dengan luasnya masing-masing. Gambar zona dan daerah tangkapan air hujan dapat dilihat pada Gambar sedangkan luas Daerah tangkapan air hujan (zona) dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2. Zona dan Luas Daerah Tangkapan Air Hujan
NO
ZONA
Luas Daerah tangkapan Hujan (km2)
1.
A
0,06877
2.
B
0,1443
3.
C
0,06877
4
D
0,1443

F.  Kemiringan Medan
Berdasarkan gambar jaringan drainase dan kondisi topografi serta data jalan yang ada maka dapatlah diketahui besarnya kemiringan pada saluran yang akan direncanakan. Besarnya kemiringan pada saluran tersebut dapatlah dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Nama Saluran
Kemiringan (%)
P1
4
P2
5
P3
18
P4
4
P5
4
P6
3,5
P7
3
P8
5
P9
3
P10
1
P11
2
                Tabel 4.3. Kemiringan Medan














G. Curah Hujan
 Data klimatologi untuk daerah perencanaan diambil dari internet dengan lamanya waktu pencatatan bulanan curah hujan adalah selama tahun 2011. Data curah hujan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4. Data Curah Hujan Harian Maksimum tahun 2011
NO
Bulan
Curah Hujan (mm)
1
Januari
65.09
2
Februari
428.93
3
Maret
384.54
4
April
458.59
5
Mei
96.69
6
Juni
97.01
7
Juli
11.69
8
Agustus
17.21
9
September
50.48
10
Oktober
107.13
11
November
154.37
12
Desember
235.24





















                         





Analisis Frekuensi Curah Hujan
Bulan
Hujan Harian Maksimum Xi (mm)
     Deviasi       (Xi - x̅)
(Xi - x̅)2
Januari
65.09
-110.490833
12208.22425
Februari
428.93
253.3491667
64185.80025
Maret
384.54
208.9591667
43663.93333
April
458.59
283.0091667
80094.18842
Mei
96.69
-78.8908333
6223.763584
Juni
97.01
-78.5708333
6173.375851
Juli
11.69
-163.890833
26860.20525
Agustus
17.21
-158.370833
25081.32085
September
50.48
-125.100833
15650.2185
Oktober
107.13
-68.4508333
4685.516584
November
154.37
-21.2108333
449.8994507
Desember
235.24
59.65916667
3559.216167
n=12
Σ Xi =
2106.97
Σ (Xi - x̅)2  =
288835.6625
a.       Rata – rata (mean)
=    2106.97    = 175, 5808
              12


b.      Standar Deviasi
  =   44, 786

c.       Untuk periode ulang (T) = 2 tahun, dan n= 12, maka diperoleh besarnya nilai Yt= 0,3665; nilai Yn= 0, 4952 ; Sn= 0, 9496.
Analisis Intensitas Curah Hujan Harian Maksimum (XT)
Besarnya hujan harian  maksimum pada periode ulang 2 tahun adalah:
XT =
XT = 175, 5808 +  (0,3665 – 0,4952)
XT =  169,479 mm

Analisis Debit Rencana
A.    Waktu Konsentrasi
a)      Saluran P1
1.      Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)

Jarak dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 150 m
Koefisien hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien Medan ( s ) = 0, 04
t= [   x  3, 28 x Lox   ] 0,167
ti = [ x  3,28 x 150 x  ]0,167 = 2, 7428 = 2, 74  menit
2.      Waktu aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
            Panjang saluran (L) = 750 m
            Kecepatan rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
                        t2 = = = 8, 33 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1 + t2
Tc = 2,74 + 8, 33 = 11, 07 menit.
B.   Koefisien Pengaliran
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah 0,60.

C.    Debit Rencana (Qrenc)
            Dengan Nilai-nilai dan besaran yang diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 . C . I . A
a)      Untuk Saluran P1
      Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0461 km2
      Qrenc = 0,278 . C . I . A
      Qrenc = 0,278 . 0,60  . 19.08 . 0,06877= 0,218 m3/detik


Dimensi Saluran Pembuang
            Tipe saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW 33 Bangutapan, Bantul  yang terletak dipinggir kota Yogya adalah penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi saluran yaitu sebagai berikut :
                        
Analisis dimensi tiap saluran
1.      Untuk Saluran P1
Debit Rencana (Qrenc)         = 0,218 m3/detik
 Kondisi dinding saluran adalah baik sekali maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n)   = 0,025
Kecepatan Rencana = 1,5 m/det

a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0,218 / 1,5 = 0,145 m2
b). Tinggi air dalam saluran (h)
h =
c). Lebar bawah saluran (b)
b= 2 x h
b= 2 x 0,269= 0,513 meter
d). Keliling basah (P)
P = 4 x h = 4 x 0,269 = 1,076 meter
e). Jari-jari tampang basah (R)
f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =  x (   )2/3  x  11/2
1,5  =    x  2/3  x  11/2                                                                                    
I  =  0,187

g). Tinggi jagaan (W)
W = 20 % x h = 0,2 x 0,03 = 0,0538 meter
h). Tinggi saluran (H)
H = h + W = 0, 269 + 0,0538 = 0,3228 meter



b) Saluran P2
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)
               
Jarak dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 54 m
Koefisien hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien Medan ( s ) = 0, 05
t= [   x  3, 28 x Lox   ] 0,167
ti = [ x  3,28 x 54 x  ]0,167 = 22,6201= 22,62  menit
3.      Waktu aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
            Panjang saluran (L) = 350 m
            Kecepatan rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
                        t2 = = = 3,88 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1 + t2
Tc = 22,62 + 3,88 = 26, 50 menit.
Koefisien Pengaliran
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah 0,60.

           
Debit Rencana (Qrenc)
            Dengan Nilai-nilai dan besaran yang diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 . C . I . A
b)      Untuk Saluran P1
      Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0443 km2
      Qrenc = 0,278 . C . I . A
      Qrenc = 0,278 . 0,60 . 19.08. 0,443  = 0,4592 m3/detik


Dimensi Saluran Pembuang
            Tipe saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW 33 Bangutapan, Bantul  yang terletak dipinggir kota Yogya adalah penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi saluran yaitu sebagai berikut :
                        
Analisis dimensi tiap saluran
2.      Untuk Saluran P2
Debit Rencana (Qrenc)         = 0, 4592  m3/detik
 Kondisi dinding saluran adalah baik sekali maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n)   = 0,025
Kecepatan Rencana = 1,5 m/det

a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0, 4592  / 1,5 = 0,30613 m2
b). Tinggi air dalam saluran (h)
h =

c). Lebar bawah saluran (b)
b=2 x h  
b= 2 x 0,391=0,782 meter
d). Keliling basah (P)
P = 4 x h = 4 x 0, 391 = 1,564 meter
e). Jari-jari tampang basah (R)
f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =  x (   )2/3  x  11/2
1,5  =    x  2/3  x  11/2                                                                                    
I  =  2,3292

g). Tinggi jagaan (W)
W = 20 % x h = 0,2 x 0,391 = 0,0782 meter
h). Tinggi saluran (H)
H = h + W = 0, 391 + 0,0782 = 0,4692 meter



c.) Saluran P3
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)
               
Jarak dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 93 m
Koefisien hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien Medan ( s ) = 0, 18
t= [   x  3, 28 x Lox   ] 0,167
ti = [ x  3,28 x 93 x  ]0,167 = 2,233= 2,23  menit
4.      Waktu aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
            Panjang saluran (L) = 273 m
            Kecepatan rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
                        t2 = = = 3,033 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1 + t2
Tc = 2,23 + 3,03 = 5,26 menit.
Koefisien Pengaliran
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah 0,60.


Debit Rencana (Qrenc)
            Dengan Nilai-nilai dan besaran yang diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 . C . I . A
c)      Untuk Saluran P1
      Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0443 km2
      Qrenc = 0,278 . C . I . A
      Qrenc = 0,278 . 0,60 . 19.08. 0,443  = 0,4592 m3/detik



Dimensi Saluran Pembuang
            Tipe saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW 33 Bangutapan, Bantul  yang terletak dipinggir kota Yogya adalah penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi saluran yaitu sebagai berikut :
Analisis dimensi tiap saluran
3.      Untuk Saluran P3
Debit Rencana (Qrenc)         = 0, 4592  m3/detik
 Kondisi dinding saluran adalah baik sekali maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n)   = 0,025
Kecepatan Rencana = 1,5 m/det

a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0, 4592  / 1,5 = 0,30613 m2
b). Tinggi air dalam saluran (h)
h =

c). Lebar bawah saluran (b)
b=2 x h  
b= 2 x 0,391=0,782 meter
d). Keliling basah (P)
P = 4 x h = 4 x 0, 391 = 1,564 meter
e). Jari-jari tampang basah (R)

f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =  x (   )2/3  x  11/2
1,5  =    x  2/3  x  11/2                                                                                    
I  =  2,3292

g). Tinggi jagaan (W)
W = 20 % x h = 0,2 x 0,391 = 0,0782 meter
h). Tinggi saluran (H)
H = h + W = 0, 391 + 0,0782 = 0,4692 meter


Tabel 4.10. Dimensi Saluran Hasil Analisis Hidrolis
No
Nama Saluran
Q
(m3/det)
A
(m2)
h
(m)
H
(m)
b = 2h
(m)
P
(m)
R
(m)
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
    P1
0,218
0,145
0,269
0,3228
0,513
1,076
0,187
2
P2
0,4592
0,30613
0,391
0,4692
0,782
1,564
2,3292
3
P3
0,4592
0,30613
0,391
0,4692
0,782
1,564
0,195
2,3292
4
P4
0,218
0,145
0,269
0,3228
0,513
1,076
0,187
5
P5
0,4592
0,30613
0,391
0,4692
0,782
1,564
2,3292
6
P6
0,4592
0,30613
0,391
0,4692
0,782
1,564
2,3292
7
P7
0,218
0,145
0,269
0,3228
0,513
1,076
0,187
8
P8
0,459
0,306
0,391
0,4692
0,782
1,564
0,19565
2,3292
9
P9
0,459
0,306
0,391
0,4692
0,782
1,564
0,19565
2,3292
10
P10
0,459
0,306
0,391
0,4692
0,782
1,564
0,19565
2,3292
11
P11
0,459
0,306
0,391
0,4692
0,782
1,564
0,19565
2,3292


Tidak ada komentar:

Posting Komentar