Perancangan Saluran Drainase RW 33
A. Koefisien pengaliran (C)
Dari data lokasi RW 33
Bangutapan, Bantul yang terletak
dipinggir kota Yogya kemudian pemukiman dilihat bahwa kondisi permukaan tanah
termasuk dalam kategori pemukiman kuran padat, hal ini dikarenakan luas daerah
tangkapan air hujan pada lokasi perencanaan tersebut luas pemukiman dan lahan
terbuka hijau kurang lebih seimbang.
Berdasarkan kondisi tersebut maka besarnya nilai
koefisien pengaliran (C) diambil sebesar 0,60..
B. Koefisien Hambatan
(nd)
Dari hasil pengamatan di lapangan dilihat bahwa
kondisi permukaan tanah pada daerah perencanaan adalah Lapisan semen dan aspal
beton 0,013, Tanah gundul, rumput tipis dan permukaan sedikit kasar 0,200, 2
wilyah.
Berdasarkan kondisi tersebut maka besarnya nilai koefisien hambatan
(nd) diambil rata- rata dari ke empat
wilayah adalah sebesar 0,2565.

SKALA 1: 2700
C. Merencanakan Jaringan
Drainase
Berdasarkan
peta topografi dan letak pemukiman dan jalan yang ada maka direncanakan
jaringan drainase pemukiman. Pada perencanaan jaringan drainase kemiringan dari
masing-masing saluran yang akan direncanakan harus diketahui sehingga arah
aliran pada setiap saluran tersebut dapat ditentukan.
D. Panjang saluran
Berdasarkan data letak
pemukiman dan jalan maka dapat diketahui panjang saluran drainase tersebut. Pemberian
nama dan panjang saluran dapatlah dilihat pada tabel dan gambar dibawah
ini

SKALA 1 : 3000
|
Nama Saluran
|
Panjang
Saluran
|
|
P1
|
750 m
|
|
P2
|
350 m
|
|
P3
|
273 m
|
|
P4
|
350 m
|
|
P5
|
110 m
|
|
P6
|
220 m
|
|
P7
|
100 m
|
|
P8
|
85 m
|
|
P9
|
110 m
|
|
P10
|
77 m
|
|
P11
|
78 m
|
Tabel 4.2. Panjang saluran
E. Zona dan Luas Daerah
Tangkapan Air Hujan
Berdasarkan
gambar jaringan drainase dan kondisi topografi yang ada maka daerah tangkapan
air hujan dibagi dalam zona-zona dengan luasnya masing-masing. Gambar zona dan
daerah tangkapan air hujan dapat dilihat pada Gambar sedangkan luas Daerah
tangkapan air hujan (zona) dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel
4.2. Zona dan Luas Daerah Tangkapan Air Hujan
|
NO
|
ZONA
|
Luas Daerah tangkapan Hujan
(km2)
|
|
1.
|
A
|
0,06877
|
|
2.
|
B
|
0,1443
|
|
3.
|
C
|
0,06877
|
|
4
|
D
|
0,1443
|
F. Kemiringan Medan
Berdasarkan
gambar jaringan drainase dan kondisi topografi serta data jalan yang ada maka
dapatlah diketahui besarnya kemiringan pada saluran yang akan direncanakan.
Besarnya kemiringan pada saluran tersebut dapatlah dilihat pada tabel 4.3
dibawah ini.
|
Nama Saluran
|
Kemiringan
(%)
|
|
P1
|
4
|
|
P2
|
5
|
|
P3
|
18
|
|
P4
|
4
|
|
P5
|
4
|
|
P6
|
3,5
|
|
P7
|
3
|
|
P8
|
5
|
|
P9
|
3
|
|
P10
|
1
|
|
P11
|
2
|
Tabel 4.3. Kemiringan Medan
G.
Curah
Hujan
Data klimatologi untuk daerah perencanaan diambil
dari internet dengan lamanya waktu pencatatan bulanan curah hujan adalah selama
tahun 2011. Data curah hujan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4. Data Curah Hujan Harian Maksimum
tahun
2011
|
NO
|
Bulan
|
Curah Hujan (mm)
|
|
1
|
Januari
|
65.09
|
|
2
|
Februari
|
428.93
|
|
3
|
Maret
|
384.54
|
|
4
|
April
|
458.59
|
|
5
|
Mei
|
96.69
|
|
6
|
Juni
|
97.01
|
|
7
|
Juli
|
11.69
|
|
8
|
Agustus
|
17.21
|
|
9
|
September
|
50.48
|
|
10
|
Oktober
|
107.13
|
|
11
|
November
|
154.37
|
|
12
|
Desember
|
235.24
|
Analisis Frekuensi
Curah Hujan
|
Bulan
|
Hujan Harian Maksimum Xi (mm)
|
Deviasi (Xi - x̅)
|
(Xi - x̅)2
|
||
|
Januari
|
65.09
|
-110.490833
|
12208.22425
|
||
|
Februari
|
428.93
|
253.3491667
|
64185.80025
|
||
|
Maret
|
384.54
|
208.9591667
|
43663.93333
|
||
|
April
|
458.59
|
283.0091667
|
80094.18842
|
||
|
Mei
|
96.69
|
-78.8908333
|
6223.763584
|
||
|
Juni
|
97.01
|
-78.5708333
|
6173.375851
|
||
|
Juli
|
11.69
|
-163.890833
|
26860.20525
|
||
|
Agustus
|
17.21
|
-158.370833
|
25081.32085
|
||
|
September
|
50.48
|
-125.100833
|
15650.2185
|
||
|
Oktober
|
107.13
|
-68.4508333
|
4685.516584
|
||
|
November
|
154.37
|
-21.2108333
|
449.8994507
|
||
|
Desember
|
235.24
|
59.65916667
|
3559.216167
|
||
|
n=12
|
Σ Xi =
|
2106.97
|
Σ (Xi - x̅)2 =
|
288835.6625
|
|
a. Rata
– rata (mean)
x̅ = 2106.97
= 175, 5808
12
b. Standar
Deviasi
= 44,
786
c. Untuk
periode ulang (T) = 2 tahun, dan n= 12, maka diperoleh besarnya nilai Yt=
0,3665; nilai Yn= 0, 4952 ; Sn= 0, 9496.
Analisis Intensitas Curah Hujan Harian Maksimum (XT)
Besarnya hujan harian
maksimum pada periode ulang 2 tahun adalah:
XT
= 
XT
= 175, 5808 +
(0,3665 – 0,4952)
XT
= 169,479 mm
Analisis Debit Rencana
A.
Waktu
Konsentrasi
a) Saluran
P1
1. Waktu
yang dibutuhkan untuk mengalir dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)
Jarak
dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 150 m
Koefisien
hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien
Medan ( s ) = 0, 04
ti = [
x 3,
28 x Lox
] 0,167
ti
= [
x 3,28
x 150 x
]0,167 = 2, 7428 = 2, 74 menit
2. Waktu
aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
Panjang
saluran (L) = 750 m
Kecepatan
rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
t2
=
=
= 8, 33 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1
+ t2
Tc = 2,74 + 8, 33 = 11, 07 menit.
B. Koefisien
Pengaliran
Dari hasil
pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah
0,60.
C.
Debit
Rencana (Qrenc)
Dengan Nilai-nilai dan besaran yang
diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 .
C . I . A
a) Untuk
Saluran P1
Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0461 km2
Qrenc = 0,278 . C . I . A
Qrenc = 0,278 . 0,60 . 19.08 . 0,06877= 0,218 m3/detik
Dimensi Saluran Pembuang
Tipe
saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW
33 Bangutapan, Bantul yang terletak
dipinggir kota Yogya adalah
penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi
saluran yaitu sebagai berikut :
Analisis dimensi tiap saluran
1.
Untuk
Saluran P1
Debit Rencana (Qrenc) = 0,218 m3/detik
Kondisi dinding saluran adalah baik sekali
maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n) =
0,025
Kecepatan
Rencana = 1,5 m/det
a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka
A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0,218 / 1,5 = 0,145 m2
b). Tinggi air
dalam saluran (h)
h = 
c). Lebar bawah saluran (b)
b=
2 x h
b= 2 x 0,269=
0,513 meter
d). Keliling basah
(P)
P = 4 x h = 4 x 0,269 = 1,076 meter
e). Jari-jari tampang
basah (R)
f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =
x (
)2/3 x
11/2
1,5 =
x
2/3 x 11/2
I = 0,187
g). Tinggi jagaan
(W)
W = 20 % x h =
0,2 x 0,03 = 0,0538 meter
h). Tinggi saluran
(H)
H = h + W = 0, 269 + 0,0538 = 0,3228 meter
b) Saluran P2
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir
dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)
Jarak
dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 54 m
Koefisien
hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien
Medan ( s ) = 0, 05
ti = [
x 3,
28 x Lox
] 0,167
ti
= [
x 3,28
x 54 x
]0,167 = 22,6201= 22,62 menit
3. Waktu
aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
Panjang
saluran (L) = 350 m
Kecepatan
rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
t2
=
=
= 3,88 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1
+ t2
Tc = 22,62 + 3,88 = 26, 50 menit.
Koefisien
Pengaliran
Dari hasil
pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah
0,60.
Debit Rencana (Qrenc)
Dengan Nilai-nilai dan besaran yang
diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 .
C . I . A
b) Untuk
Saluran P1
Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0443 km2
Qrenc = 0,278 . C . I . A
Qrenc = 0,278 . 0,60 . 19.08. 0,443
= 0,4592 m3/detik
Dimensi Saluran Pembuang
Tipe
saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW
33 Bangutapan, Bantul yang terletak
dipinggir kota Yogya adalah
penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi
saluran yaitu sebagai berikut :
Analisis dimensi tiap saluran
2.
Untuk
Saluran P2
Debit Rencana (Qrenc) = 0,
4592 m3/detik
Kondisi dinding saluran adalah baik sekali
maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n) =
0,025
Kecepatan
Rencana = 1,5 m/det
a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka
A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0, 4592 /
1,5 = 0,30613 m2
b). Tinggi air
dalam saluran (h)
h = 
c). Lebar bawah
saluran (b)
b=2
x h
b= 2 x 0,391=0,782 meter
d). Keliling basah
(P)
P = 4 x h = 4 x 0, 391 = 1,564 meter
e). Jari-jari tampang
basah (R)
f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =
x (
)2/3 x
11/2
1,5 =
I = 2,3292
g). Tinggi jagaan
(W)
W = 20 % x h =
0,2 x 0,391 = 0,0782 meter
h). Tinggi saluran
(H)
H = h + W = 0, 391 + 0,0782 = 0,4692 meter
c.) Saluran P3
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalir
dari titik terjauh ke saluran terdekat (t1)
Jarak
dari titik terjauh ke saluran drainase ( Lo ) = 93 m
Koefisien
hambatan ( nd ) = 0, 2565
Koefisien
Medan ( s ) = 0, 18
ti = [
x 3,
28 x Lox
] 0,167
ti
= [
x 3,28
x 93 x
]0,167 = 2,233= 2,23 menit
4. Waktu
aliran di dalam saluran ke titik terjauh (t2)
Panjang
saluran (L) = 273 m
Kecepatan
rata-rata di saluran (V) = 1, 50 m/detik
t2
=
=
= 3,033 menit
Jadi lamanya waktu konsentrasi Tc = t1
+ t2
Tc = 2,23 + 3,03 = 5,26 menit.
Koefisien
Pengaliran
Dari hasil
pengolahan data diketahui bahwa besarnya nilai koefisien pengaliran (C) adalah
0,60.
Debit Rencana (Qrenc)
Dengan Nilai-nilai dan besaran yang
diketahui di atas maka dengan demikian besarnya debit rencana dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Qrenc = 0,278 .
C . I . A
c) Untuk
Saluran P1
Luas Daerah Tangkapan Air (A) = 0,0443 km2
Qrenc = 0,278 . C . I . A
Qrenc = 0,278 . 0,60 . 19.08. 0,443
= 0,4592 m3/detik
Dimensi Saluran Pembuang
Tipe
saluran yang digunakan pada perencanaan saluran drainase pada lokasi RW
33 Bangutapan, Bantul yang terletak
dipinggir kota Yogya adalah
penampang persegi panjang. Perhitungan dimensi
saluran yaitu sebagai berikut :
Analisis
dimensi tiap saluran
3.
Untuk
Saluran P3
Debit Rencana (Qrenc) = 0,
4592 m3/detik
Kondisi dinding saluran adalah baik sekali
maka nilai koefisien Kekasaran Manning (n) =
0,025
Kecepatan
Rencana = 1,5 m/det
a). Luas penampang basah (A)
Q = V x A, maka
A = Q/V, saluran segi empat A = b x h = 2h x h = 2h2
A = 0, 4592 /
1,5 = 0,30613 m2
b). Tinggi air
dalam saluran (h)
h = 
c). Lebar bawah saluran (b)
b=2
x h
b= 2 x 0,391=0,782 meter
d). Keliling basah
(P)
P = 4 x h = 4 x 0, 391 = 1,564 meter
e). Jari-jari tampang
basah (R)
f). Kemiringan dasar saluran (I)
V =
x (
)2/3 x
11/2
1,5 =
x
2/3 x 11/2
I = 2,3292
g). Tinggi jagaan
(W)
W = 20 % x h =
0,2 x 0,391 = 0,0782 meter
h). Tinggi saluran
(H)
H = h + W = 0, 391 + 0,0782 = 0,4692 meter
Tabel
4.10. Dimensi
Saluran Hasil Analisis Hidrolis
|
No
|
Nama
Saluran
|
Q
(m3/det)
|
A
(m2)
|
h
(m)
|
H
(m)
|
b
= 2h
(m)
|
P
(m)
|
R
(m)
|
I
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
1
|
P1
|
0,218
|
0,145
|
0,269
|
0,3228
|
0,513
|
1,076
|
|
0,187
|
|
2
|
P2
|
0,4592
|
0,30613
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
|
2,3292
|
|
3
|
P3
|
0,4592
|
0,30613
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
0,195
|
2,3292
|
|
4
|
P4
|
0,218
|
0,145
|
0,269
|
0,3228
|
0,513
|
1,076
|
|
0,187
|
|
5
|
P5
|
0,4592
|
0,30613
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
|
2,3292
|
|
6
|
P6
|
0,4592
|
0,30613
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
|
2,3292
|
|
7
|
P7
|
0,218
|
0,145
|
0,269
|
0,3228
|
0,513
|
1,076
|
|
0,187
|
|
8
|
P8
|
0,459
|
0,306
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
0,19565
|
2,3292
|
|
9
|
P9
|
0,459
|
0,306
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
0,19565
|
2,3292
|
|
10
|
P10
|
0,459
|
0,306
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
0,19565
|
2,3292
|
|
11
|
P11
|
0,459
|
0,306
|
0,391
|
0,4692
|
0,782
|
1,564
|
0,19565
|
2,3292
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar