1.1 Latar
belakang
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah persampahan di Kecamatan Mergangsan Kelurahan Keparakan RT 24, 25, 26, 45, 46, 47 dan Kelurahan Brontokusuman 58, 59, 60.
Pengolahan sampah pada dasarnya masih perlu dikembangkan lagi khususnya dalam segi yang lebih baik lagi dan di manfaatkan sumber daya yang dihasilkan dari lingkungan sekitar,serta mengembalikan hasil aktifitas berupa buangan (waste) kembali kelingkungan.keseimbangan tersebut berdampak buruk pada kesejahteraan manusia yang sangat di pengaruhi oleh penggunaan teknologi yang digunakan mmengeksplorasi sumber daya alam,dan daya asimilasi atau dukungan lingkungan.
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah persampahan di Kecamatan Mergangsan Kelurahan Keparakan RT 24, 25, 26, 45, 46, 47 dan Kelurahan Brontokusuman 58, 59, 60.
Pengolahan sampah pada dasarnya masih perlu dikembangkan lagi khususnya dalam segi yang lebih baik lagi dan di manfaatkan sumber daya yang dihasilkan dari lingkungan sekitar,serta mengembalikan hasil aktifitas berupa buangan (waste) kembali kelingkungan.keseimbangan tersebut berdampak buruk pada kesejahteraan manusia yang sangat di pengaruhi oleh penggunaan teknologi yang digunakan mmengeksplorasi sumber daya alam,dan daya asimilasi atau dukungan lingkungan.
Di Era Globalisasi
banyak budaya masyarakat yang mempunyai adil dalam pengolahan sampah dan
cara mekanisme .para pelaku bersaing dalam perkembangan sampah tersebut untuk
menghasilkan produk yang bisa di pasarkan dengan nilai jual yang terjangkau
untuk mencapai keberhasilan dan menarik investor.
Oleh karena itu dalam menjaga lingkunagan yang
nyaman dan sehat maka pola kesadaran dari tiap individu perlu di gali dan di
beri pengertian untuk menjadi kepribadian yang bisa menunjang kehidupan yang
baik,terutama dalam segi lingkungan yang sehat,bersih,dan nyaman, tata cara
,posisi tempat tinggal yang menunjang. Atas dasar hal itulah dilakukan
survey untuk mengetahui tingkat sampah
berbasis masyarakat di kota Yogyakarta yang menjadi sebuah landasan dan mengacu
pada nilai yang akan di peroleh dari segi keilmuan,tata karma,dan pengabdian
yang akan membantu masyarakat dalam memajukan dan mengembangkan potensi swadaya
masyarakat yang antusias terhadap kinerja dan proses pembuatan yang di hasilkan
dari barang bekas menjadi barang yang berekonomis,dan juga mendapatkan cara
pengelolaan dan pengolahan sampah yang
mudah membusuk yang kemudian di jadikan pupuk, Di samping itu bisa mengurangi
dan membantu para ibu rumah tangga menjadi lebih kreatif dan berdedekasi,dan
menunjukan yang terbaik untuk kemajuan di wilayah tersebut.serta menjadi
fasilator bagi keluarga dan masyarakat setempat.dan dapat di kembangkan sesuai
dengan kemajuan yang akan datang
Pada proses pengolahan sampah terutama di kawasan
perkotaan,dewasa ini dihadapkan kepada berbagai permasalahan yang cukup
kompleks,permasalahan – permasalahan tersebut meliputi tingginya laju timbulan
sampah yang tinggi kepedulian masyarakat (human behavior) yang masih sangat
rendah serta masalah pada kegiatan pembuangan akhir sampah (final disposal)
yang selalu menimbulkan permasalahan tersendiri.manusia sesuai kodratnya
diberikan kelebihan ilmu pengetahuan yang secara alami (instinctive) dapat
muncul dengan sendirinya tergantung kepada kepekaan dalam menanggapi atau pun
membaca fenomena alam dan kemudian menerjemahkan ke dalam dunia nyata sebagai
tindakan nyata manusia,dalam bentuk merekayasa dan menciptakan lingkungan yang
nyaman,sejahtera dan berkelanjutan , (nasirudin.MS.)
Peningkatan
aktivitas perkotaan seiring laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang di
dukung oleh tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa dampaknya
terhadap lingkungan.salah satu permasalahan lingkungan yang berkaitan erat
dengan kehidupan masyarakat adalah pengolahan sampah,volume sampah yang
meningkat dengan laju pertumbuhan eksponensial akan menghadapkan pada
permasalahan kebutuhan lahan pembuangan sampah,serta semakin tingginya biaya
pengolahan sampah dan biaya-biaya lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar