Minggu, 17 Maret 2019

Classh dan rulla


Classh dan rulla

·         Banyak orang hidup didunia ini bagai boneka bergelimpangan. Mereka dikendalikan oleh zaman. Zaman yang tampaknya tenang, namun sebenarnya menyebarkan racun mematikan.
·         Perkataan tetaplah perkataan. Tidak ada gunanya jika tidak memahami kemudian mengamalkannya.
·         Kemampuan untuk meksakan diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang kita ketahui seharusnya kita lakukan, entah kita menyukainya atau tidak. Itulah yang disebut disiplin.
·         Jangan terlena dengan nuansa santai. Dia akan melahap waktumu tampa kamu sadari. Diam, namun mencekam. Tenang tapi menghanyutkan.
·         Tidak ada alasan atas keterlambatan! Mencari-cari alasan atas keterlambatan, sama saja dengan mengkoplekskan ketelodoran. Semakin sering membuat alasan, berarti memupuk subur keterlambatan bin kekurang disiplinan dalam diri.
·         Halqah itu, tempat dimana kita bisa mengkaji lebih dalam lagi masalah umat yang kita hadapi. Pembeharuan ulang kapsitas kita. Mengkroscek pemahaman yang kita dapat. Menciptakan sebuah kerangka pemahaman yang kelak akan disesuaikan dan diaplikasikan dalam kehidupan.
·         Halaqah bukan tuntutan suatu haraqah pada anda. Melainkan ini sebuah tutuntuan dari sebuah mabda.
·         Pentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujaun adalah untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.
·         Orang yang berilmu, seperti padi yang berisi. Meremehkan dan menongok keatas dengan bangga, berarti dia sebenarnya tidak berisi apapun. Tong kosong nyaring bunyinya.
·         Hal yang sering dilakukan hanya menilai dari “kulit”nya saja. Kalau seperti itu, kapan buah durian bisa dimakan? Jangan gegabah meremehkan orang, karena kita belum tentu tahu pasti bagaimana kondisi luar-dalamnya orang tersebut.
·         Tanyakanlah pada setiap pendaki gunung, apa yang paling merepotkan mereka saat mendaki tebing curam? Bukan teriknya matahari. Bukan beratnya perbekalan. Tetapi kerikil-kerikil kecil yang masuk ke sepatu.
·         Orang yang diremehkan, mungkin kelak akan menjadi batu kerikil kecil yang masuk kedalam roda yang sedang kalian putar. Dan akhirnya, roda itu berhenti atau bahkan tidak mampu lagi berputar.
·         Berdalih dengan alasan futur? Keimanan yang pasang surut? Lalu untuk apa pengetahuan yang bertumpuk dalam kepalamu? Pengetahuan dari orang-orang berilmu yang dengan keikhlasannya diberikankan padamu.
·         Keimanan memang pasang surut. Tapi, dengan mengerti akan kesadaran hubungannya dengan Allah. Hal itu tidak akan berlarut-larut.
·         Barangsiapa yang tidak menyibukkan diri dalam hal kebaikan, niscaya ia akan disibukkan dalam keburukkan.
·         Penundaan sangat mungkin karena ketidaktahuan tentang apa yang harus dilakukan.
·         Ada yang berdalih, untuk menambah pengetahuan, informasi dan keterampilan. Tapi, apa karena untuk mendapatkan semua pengetahuan, informasi, dan keterampilan menghabiskan semua waktu hanya untuk menonton film.
·         “Diantara baiknya islam seseorang adalah meninggalkan apapun yang tidak berguna baginya” (HR.tirmidzi).
·         “kalau aku tidur siang hari berarti aku menyia-nyiakan hak rakyat atas diriku. Kalau aku tidur malam hari berarti aku menyia-nyiakan hakku untuk beribadah kepada rabbku” Umar Bin Khattab.
·         Rasa syukur adalah sesuatu yang sudah seharusnya dimiliki oleh para manusia yang berakal. Semua yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup.
·         Masuk dalam dakwah, berarti dakwah telah menjadi prioritas utama. Jika tidak mau, silahkan keluar. Kami tidak membutuhkan orang-orang seperti kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar