Minggu, 17 Maret 2019

neoliberalisme


Neoliberalisme  adalah bentuk baru atau penyempurnaan dari paham ekonomi  pasar libral.
Neoliberalisme adalah sebuah upaya untuk mengoreksi kelemahan yang terdapat dalam liberalisme klasik.
Dalam paham ekonomi pasar liberal, pasar yang diyakini memiliki kemampuan untuk mengurus diri sendiri.

Setelah perekonomian dunia terjerumus kedalam depresi besar pada 1930-an, kepercayaan terhadap paham ekonomi pasar liberal merosot secara drastis.
Maka pada september 1932, sejumlah ekonom jerman yang dimotori oleh rustow dan Eucken, mengusulkan dilakukannyaperbaikan terhadap paham ekonomi pasar, yaitu dengan memperkuat peranan negara sebagai pembuat peraturan.

Inti kebijakan ekonomi pasar neolibralisme adalah (1). Tujuan utama ekonomi liberalisme adalah pengembangan kebebasan individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar; (2) kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui; dan (3) pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu yang alami, melainkan hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara melalui penerbitan UU (giersch,1961)
                Dalam konferensi moneter dan keuangan  internasional yang diselenggarakan oleh perserikatan bangsa bangsa (PBB) di bretton woods, AS pada 1944 yang diselenggarakan untuk mencari solusi terhadap kerentanan perekonomian dunia.

                Dalam ekomnomi negara kesejahteraan atau keynesianisme, peranan negara dalam perekonomian tidak dibatasi hanya sebagai pembuat peraturan, tetapi diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi fiskal dan moneter. Dan keynesianisme tidak bertahan lama.

                Penerapan neoliberalisme menemukan momentumnya pada akhir 1980-an.

Inti paket kebijakan konsesus washington adalah (1) pelaksanaan kebijakan anggaran ketat, termasuk kebijakan penghapusan subsidi; (liberalisme sektor keuangan (3) liberalisasi sektor perdagangan  dan (4) privatisasi BUMN (Stiglitz,2002)
Neoliberalisme pada dasarnya sangat memuliakan  mekanisme pasar. Berbahayanya neoliberalisme terletak pada pemujaanya yang sangat berlebihan terhadap peranan pasar.

Karena ilmu ekonomi yang diajarkan pada hampir semua fakultas ekonomi yang diajarkan pada hampir semua fakultas ekonomi di indonesia dibangun di atas kerangka liberalisme dan kapitalisme, maka sesungguhnya sulit dipungkiri bila 99,9% ekonom indonesia memiliki kecenderungan untuk menjadi penganut neoliberalisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar