Neoliberalisme adalah
bentuk baru atau penyempurnaan dari paham ekonomi pasar libral.
Neoliberalisme adalah sebuah upaya untuk mengoreksi
kelemahan yang terdapat dalam liberalisme klasik.
Dalam paham ekonomi pasar liberal, pasar yang diyakini
memiliki kemampuan untuk mengurus diri sendiri.
Setelah perekonomian dunia terjerumus kedalam depresi besar
pada 1930-an, kepercayaan terhadap paham ekonomi pasar liberal merosot secara
drastis.
Maka pada september 1932, sejumlah ekonom jerman yang
dimotori oleh rustow dan Eucken, mengusulkan dilakukannyaperbaikan terhadap
paham ekonomi pasar, yaitu dengan memperkuat peranan negara sebagai pembuat
peraturan.
Inti kebijakan ekonomi pasar neolibralisme adalah (1).
Tujuan utama ekonomi liberalisme adalah pengembangan kebebasan individu untuk
bersaing secara bebas-sempurna di pasar; (2) kepemilikan pribadi terhadap
faktor-faktor produksi diakui; dan (3) pembentukan harga pasar bukanlah sesuatu
yang alami, melainkan hasil dari penertiban pasar yang dilakukan oleh negara
melalui penerbitan UU (giersch,1961)
Dalam
konferensi moneter dan keuangan
internasional yang diselenggarakan oleh perserikatan bangsa bangsa (PBB)
di bretton woods, AS pada 1944 yang diselenggarakan untuk mencari solusi
terhadap kerentanan perekonomian dunia.
Dalam
ekomnomi negara kesejahteraan atau keynesianisme, peranan negara dalam
perekonomian tidak dibatasi hanya sebagai pembuat peraturan, tetapi diperluas sehingga
meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi fiskal dan moneter. Dan
keynesianisme tidak bertahan lama.
Penerapan
neoliberalisme menemukan momentumnya pada akhir 1980-an.
Inti paket kebijakan konsesus washington adalah (1)
pelaksanaan kebijakan anggaran ketat, termasuk kebijakan penghapusan subsidi;
(liberalisme sektor keuangan (3) liberalisasi sektor perdagangan dan (4) privatisasi BUMN (Stiglitz,2002)
Neoliberalisme pada dasarnya sangat memuliakan mekanisme pasar. Berbahayanya neoliberalisme
terletak pada pemujaanya yang sangat berlebihan terhadap peranan pasar.
Karena ilmu ekonomi yang diajarkan pada hampir semua
fakultas ekonomi yang diajarkan pada hampir semua fakultas ekonomi di indonesia
dibangun di atas kerangka liberalisme dan kapitalisme, maka sesungguhnya sulit
dipungkiri bila 99,9% ekonom indonesia memiliki kecenderungan untuk menjadi
penganut neoliberalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar