Minggu, 17 Maret 2019

rulla dan ...


“Akan tiba saat istimewa dalam kehidupan setiap
orang, momen yang menjadi tujuan ia terlahir.
Peluang istimewa itu, bila ia raih, akan menggenapi
misinya –misi yang secara unik hanya pantas
diemban oleh ia seorang. Pada saat itu, ia akan
menemukan kejayaan. Itulah saat terbaiknya.
(Winston Churchill)

Ingatlah  bahwa  waktu  luang  adalah
salah  satu  aset  berharga  yang  Anda  miliki
Jangan  habiskan  hanya
untuk melakukan hal yang sia-sia (apalagi yang menjurus ke dosa)

Waktu yang telah berlalu tidak akan Anda peroleh kembali.
Ia  habis  sekali  pakai.  Perhatikanlah  wajah  dalam  cermin  kamar  Anda.
Semakin tua dan semakin tua. Tidak terasa bukan?.  Apa Anda merasa
masih  muda  hingga  menganggap  sepele  akan  hal  ini?  Bagaimana  jika
esok Malaikat maut datang menjenguk Anda?

Waktu  adalah  pedang.  Ia  akan  menusuk  dan  mencincang  diri  orangorang yang lalai memanfaatkannya. Ada pula yang bilang bahwa waktu
adalah  uang.  Hal  ini  agaknya  berorientasi  pada  keduniawian
Hidup  terasa  begitu  singkat.  Life  is  too  damn  short

”Cinta kasih wanita pujaan yang luput engkau peroleh
hari  ini,  masih  dapat  engkau  harapkan  perolehannya  esok  hari,  tetapi
waktu yang yang berlalu saat ini, jangan harap ia akan kembali lagi”

“Ya Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan
sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan di hari ini dan
kejahatan sesudahnya. Ya Rabb, aku berlindung kepadamu dari
kemalasan dan kejelekan di hari tua. Ya Rabb-ku, aku berlindung
kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.”

Katakan  tentang  kerjanya  yang  rajin,  kebaikannya,
kejujurannya atau hal lain yang menyangkut keluarganya. Asal jangan
berlebihan/lebay.  Jangan  pernah  menceritakan  keburukan  rekan  kerja
Anda kepada atasannya maupun kepada rekan kerja lainnya

saat  ini  Anda  membicarakan  keburukan  Si  A
kepada  Si  B  dan  Si  C,  maka  sudah  pasti  Si  B  dan  Si  C  akan
mewaspadai  Anda  dan  memberikan  label  pada  Anda  sebagai  orang
yang mudah menceritakan keburukan orang lain

bahwa
jalan dan pilihan hidup setiap orang berbeda-beda

Ada  orang  yang  harus  berproses  tahap  demi  tahap  untuk  kemudian
menjadi matang dalam segala hal -termasuk dalam hal pekerjaan-. Ada
orang yang senang trial and error, jatuh bangun dalam mencari nafkah
dengan  resiko  keluarganya  hidup  pas-pasan  atau  mlarat.  Atau  ada
yang  memang  memiliki  panggilan  hati  sebagai
pedagang/berwirausaha.  Ada  pula  pribadi  yang  memang  ”terlahir
dengan  sendok  emas  dimulutnya”  sehingga  jalan  menjadi  pengusaha
demikian terbuka lebar.

Sebagai  orang  bijak  adalah  tidak  etis  bila  langsung  membabi  buta
menyalahkan  pilihan  orang  lain  untuk  bekerja  di  perusahaan  atau
orang  kantoran.  Sudah  babi,  eh  buta  lagi.

Yang  harus  digaris bawahi adalah apakah pekerjaan atau profesi yang Anda jalani saat ini
mampu  memberi  manfaat  dan  nilai  tersendiri  bagi  Anda?

Apakah  pekerjaan  itu
”menghidupkan”  jiwa  Anda?.   Apakah  pekerjaan  itu
menumbuhkembangkan  bakat  dan  potensi  Anda?.  Apakah  pekerjaan
itu  merenggangkan  hubungan  kasih  sayang  dan  perhatian  pada
keluarga/rumah  tangga  Anda?  Dan  yang  paling  penting  :  apakah
pekerjaan itu semakin  mendekatkan diri Anda pada Tuhan  atau  justru
sebaliknya, membuat Anda semakin jauh?. Mari tanyakan hal-hal diatas
pada  diri  kita  dan  jawablah  dengan  jujur

rata  mereka  memiliki  kesopanan  dan  adab  pergaulan  yang  baik.
Hubungan  dengan  sesama  rekan  kerja  mampu  mereka  jaga  dengan
baik, namun hubungan dengan Allah sama sekali cuek.

Bagaimana mungkin hidup akan tenang atau pekerjaan akan membaik
kalau murka Allah sudah nampak didepan mata?

“Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu
dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya
lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina,
mencuri dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya
akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta
mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat” (Ibnu Qayyim Al
Jauziyah, dalam Ash Sholah, hal. 7).

“Sungguh yang memisahkan antara seorang laki-laki (baca : muslim)
dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat”
(HR. Muslim no. 82)

kesuksesan  Anda
tidak bergantung pada orang-orang yang Anda kenal, namun
dari orang-orang yang mengenal Anda

Ada  tiga  kunci  utama  yang  bisa  memudahkan  kita  meraih  sukses  dan
bahagia. Kunci pertama adalah Bertakwa dan tawakkal

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan
baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. Ath Tholaq: 2-3).

Ibnu  ‘Abbas  menafsirkan  ayat  “Allah  akan  mengadakan  baginya  jalan
keluar”  yaitu  dengan  takwa,  Allah  akan  menyelamatkannya  dari
kesulitan di dunia dan akhirat.  (Lihat Tafsir Al Qurthubi, 18: 159).

"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah dan
Engkau yang menjadikan kesedihan (kesusahan) menjadi mudah jika
Engkau kehendaki" (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Suni. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Ash Shahihah no.2886)

Itulah kunci sukses dan bahagia yang diterangkan dalam agama kita.
Sukses dan bahagia itu dari Allah, hanya Allah yang bisa membuat kita
sukses. Tugas kita adalah memperbesar sebab-sebabnya, yakni
dengan takwa, tawakal dan usaha yang baik.

paradigma (mindset) adalah salah satu faktor penting yang
mempengaruhi  kehidupan

Stephen  Covey  pernah  berseloroh  :  “Jika
engkau hanya menginginkan perubahan kecil dalam hidupmu, ubahlah
perilakumu.  Jika  engkau  menginginkan  perubahan  dahsyat  dalam
hidupmu,  ubahlah  paradigmamu”

kalau  ingin  mengubah  atau  mengelola  mindset  kita
maka  elemen  itulah  yang  lebih  dahulu  harus  dikelola/diubah.  Elemen
yang  dimaksud  adalah  kumpulan  dari  suatu  keyakinan  yang  dimiliki
seseorang

Kebanyakan orang adalah orang kebanyakan

Kebanyakan orang adalah orang kebanyakan

bagaimana  supaya  bisa  menjadi  bagian  dari  “kaum
maksimalis?”.  Sebenarnya  kunci  untuk  menjadi  maksimalis  sangat
sederhana  :  nyaman  dalam  bekerja.  Ya,  kita  harus  memiliki  orientasi
kerja  yang  nyaman

Ini  berarti  perasaan  Anda  harus  selaras  dengan
pekerjaan  Anda.  Anda  harus  bekerja  dengan  senang,  dengan  lapang,
dengan  ikhlas,  tidak  ada  kegundahan,  tanpa  keresahan  hati,
keterpaksaan,  berpura-pura,  menjadi  “yes  man  person”,  ABS  (Asal
Bapak Senang), dan sejenisnya.

Apapun  hasil  konsultasi  tersebut  minimal  Anda  sudah  berusaha
memenuhi  proses  self  fullfillment  diatas.  Memang  dalam  proses
tersebut  tidak  selalu  menghasilkan  jawaban  atau  akibat  yang
memuaskan  keinginan  Anda.  Tapi  proses  ini  lebih  baik  ketimbang
hanya  mencari  rasa  aman  dan  kemudian  Anda  melakukan  hal-hal
kontraproduktif yang pada akhirnya merugikan Anda sendiri.

Ingatlah, kita hanya hidup sekali. Hiduplah dengan berani

Apakah  Anda  merasa  sebagai  orang  penting?.  Kalau  jawabannya
”Tidak”,  maka  mulai  sekarang  anggaplah  100%  kalau  Anda  adalah
orang  penting

Dari  banyak  jawaban  yang  ada  kalau  dikatakan  salah  satu  tujuan
utama  bekerja  adalah  untuk  menggapai  ridho  Allah  sudah  pasti  Anda
akan  menganggukan  kepala.  Ya,  selama  cara  berpikir  kita  masih
normal  tentunya  setuju  dengan  hal  ini.  Ridho  Allah.  Nah,  sekarang
tanyakan  sendiri  ke  lubuk  hati  Anda  yang  paling  dalam,  apakah  Anda
benar-benar ingin bekerja untuk meraih ridho Allah. Mau bekerja untuk
Allah.
Kalau jawabannya ”Mau” itu bagus. Salut untuk Anda.
Tidak  berhenti  sampai  situ,  sekarang  saya  tagih.  Wah,  nagih  apaan
nih? Nagih konsekuensi atas jawaban bahwa bekerja itu untuk mencari
ridho  Allah.  Konsekuensinya  banyak,  lumayan  berat,  tapi
menyenangkan.  Salah  satunya  apa?.  Pertama,  Anda  jangan  banyak
mengeluh,  meski  kerjaan  berat  atau  banyak  masalah  yang  muncul.
Karena bila bekerja untuk Allah maka kalau ada masalah  so pasti  yang
bakal nolong adalah Allah, bukan cuman atasan Anda

Enam poin yang sederhana dibawah ini akan menjabarkannya :
1.  Jangan Percaya Jodoh : Temukan
2.  Omong Kosong Tidak Diperlukan : Didik dengan Keteladanan
3.  Nilai lalu berikan Ganjaran
4.  Gunakan Diri Anda sebagai Magnet
5.  Obyektif : Berikan kompensasi yang Layak
6.  Sederhanakan diri Anda
7.  Sokong untuk berani mencoba, bukan untuk berhasil

Untuk  menemukan  bibit  Jongoszers  pertama-tama  Anda  harus
yakin  bahwa  setiap  orang  mempunyai  potensi  untuk  menjadikan
hal  biasa  menjadi  luarbiasa.  Mencari  Jongoszers  yang  potensial
berarti  mencari  orang  yang  sudah  memiliki  kecenderungan  dan
sifat  umum  tentang  apa  yang  Anda  yakini  diatas.  Berbekal
keyakinan  tersebut  maka  mulailah  memasang  mata  dan
memberikan  perhatian  pada  orang-orang  yang  melakukan
pekerjaannya  dengan  semangat.  Namun  berhati-hatilah.  Karena
selalu  ada  saja  orang  yang  berusaha  menarik  perhatian  atau
sengaja pamer “kehebatan” dihadapan Anda.

Perilaku  ramah  terhadap  konsumen,  presentasi  yang  kreatif,
pekerjaan  yang  tidak  terbengkalai,  agenda  kerja  yang  terjadwal,
memiliki  hubungan  yang  baik  dengan  sesama  rekan  kerja,  tugas
yang  diselesaikan  secara  luarbiasa,  senyum  yang  tulus,  selera
humor  yang  tepat,  interaksi  elegan  dengan  klien,  manajemen
stress  yang  baik,  saran-sarannya  yang  cerdas  atau  keinginannya
untuk berkembang  dan berinovasi adalah beberapa pertanda atau
sinyalemen  bahwa  Anda  tengah  berhadapan  dengan  seorang
Jongoszers  yang  terpendam.  Hanya  saja  tetaplah  waspada  pada
mereka  yang  bermental  penjilat,  “yes  man  person”,  tidak
berintegritas  dan  seringkali  mencuri-curi  kesempatan  agar
mendapatkan pujian
Untuk  menemukan  bibit  Jongoszers  pertama-tama  Anda  harus
yakin  bahwa  setiap  orang  mempunyai  potensi  untuk  menjadikan
hal  biasa  menjadi  luarbiasa.  Mencari  Jongoszers  yang  potensial
berarti  mencari  orang  yang  sudah  memiliki  kecenderungan  dan
sifat  umum  tentang  apa  yang  Anda  yakini  diatas.  Berbekal
keyakinan  tersebut  maka  mulailah  memasang  mata  dan
memberikan  perhatian  pada  orang-orang  yang  melakukan
pekerjaannya  dengan  semangat.  Namun  berhati-hatilah.  Karena
selalu  ada  saja  orang  yang  berusaha  menarik  perhatian  atau
sengaja pamer “kehebatan” dihadapan Anda.

“Kita tidak akan mendapatkan perilaku yang kita harap, pinta,
atau tuntut. Kita mendapatkan perilaku yang kita beri
ganjaran.”  (Dr. Michael LeBoeuf)

Salah  satu  upaya  untuk  mendapatkan  atau  membangkitkan  seorang
Jongoszer di perusahaan/organisasi Anda adalah dengan memberikan
ganjaran.  Ganjaran  yang  dimaksud  tidak  harus  selalu  berupa  materi
atau  bonus  rupiah  –bahkan  saya  tidak  menganjurkan  Anda
memberikan  materi  atau  uang  sebagai  ganjaran.  Lebih  baik  Anda
memberikan  kail  ketimbang  ikannya-  melainkan  ganjaran  yang  tepat.
Ya  ganjaran  yang  tepat.  Intinya  Anda  harus  mencoba  melakukan
penilaian  atas  perilaku  yang  tepat  kemudian  memberikan  ganjaran
yang tepat pula

Sebagai  seorang  pimpinan  Anda  bisa
menerapkan rumus ”6 Jangan” untuk menyederhanakan diri :
1.       Jangan  mengintimidasi  Jongoszers  dengan  kecerdasan
Anda
Pada  umumnya  seorang  atasan/pimpinan  ingin  selalu  terlihat
berwibawa,  smart  dan intelek dihadapan bawahan atau tim kerja
mereka  di  perusahaan/organisasi.
Ya  sebagai  atasan  memang
Anda  harus  memiliki  wibawa  dan  kecerdasan,  hanya  saja
terkadang keinginan tersebut pada kenyataannya justru membuat
Anda  menjadi  pendengar  yang  buruk  dan  menutup  adanya
perkembangan  ide  atau  saran  cerdas  yang  dilontarkan  oleh  para
Jongoszers
Setiap  terdapat  permasalahan  Anda  ingin  terkesan  sudah  siap
dengan  solusi  tepat  nan  cerdas  yang  ujung-ujungnya  menjadi
harga mati untuk dilaksanakan oleh para bawahan Anda. Kenapa
Anda  tidak  berusaha  memancing  dan  memungkinkan  mereka
untuk  belajar  dan  berpikir  cerdas  seperti  Anda?  Dengan
mendengarkan  secara  aktif  dan  memberikan  waktu  serta
kesempatan  pada  Jongoszers  untuk  menyelesaikan  masalah
berarti  menunjukkan  kehebatan  Anda  dalam  mengelola  arogansi
untuk menjadi yang paling benar dan paling pintar.

2.       Jangan  Memperumit  Masalah  dengan  Pemikiran  Anda
Yang Kompleks

Pimpinan  yang  hanya  mengandalkan  intelektualitas  dalam
menyelesaikan  permasalahan  yang  muncul  sangatlah  mungkin
untuk  berpikiran  kompleks  dan  lebay  dalam  menganalisis
peluang-peluang.  Sebab  ia  percaya  bahwa  masalah  apapun
adalah merupakan serangkaian tantangan intelektualitas.


Akibatnya  ia  lebih  memilih  untuk  menuntut  setiap  Jongoszers
dengan  statistik,  gagasan  dan  alternatif  ketimbang  menandai
pilihan-pilihan  yang  ada  secara  jelas  atau  menyediakan  cukup
data  untuk  mengambil  keputusan.  Sehingga  ketika  para
Jongoszers  membicarakan  gagasan  yang  lebih  sederhana  (dan
lebih  efektif)  pemimpin  yang  berpikiran  kompleks  tersebut  tidak
akan  meninjau  kembali  pendekatannya  yang  salah  dan  memilih
tunduk pada kompleksitas.

6. Jangan Mendominasi Percakapan


Pasti  Anda  pernah  menemui  atasan  atau  para  pimpinan  yang
begitu  senang  dengan  suara  mereka  sendiri.  Mereka  menasehati
dan mengajar. Mereka mempertanyakan sesuatu untuk kemudian
menjawab  sendiri  pertanyaan  tersebut  dengan  menggebu-gebu.
Mereka  senang  menunjukkan  pemahaman  dan  pengetahuan
luasnya.  Mereka  kurang  berani  membiarkan  orang  lain  untuk
menyuarakan  opininya  (mereka  takut  terbukti  salah).  Mereka
kekurangan  hati  untuk  merasakan  empati  dan  menyadari  betapa
berharganya  sudut  pandang  lain.  Para  pemimpin  itu  mungkin
sangat  fasih  berbicara  dan  bersikap  meyakinkan.  Pimpinan  yang
mendominasi  memberikan  ilusi  mengontrol  dan  mengetahui.
Namun,  ilusi  ini  sering  kali  membuat  perusahaan  merugi  akibat
keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang tidak lengkap
atau perspektif sempit individual.

6. Jangan Mengubah Arah Tanpa Penjelasan

Seorang  pimpinan  seringkali  dihadapkan  pada  kondisi  dimana
pengambilan  keputusan  harus  berlangsung  cepat  dan  cerdas.
Pemimpin yang khilaf biasanya beroperasi dengan mengandalkan
kepalanya  sendiri  dan  ketika  ia  mengubah  strategi  terkadang
Jongoszers  disekelilingnya  tidak  menyadari  perubahan  tersebut.
Ia  tidak  sadar  bahwa  orang  lain  kebingungan.  Ia  tidak
mengetahui  kalau  ia  berjalan  menuju  ke  timur,  sedangkan
Jongoszers menuju ke barat.
Seorang  pemimpin  yang  bekerja  dengan  hati  mampu  membaca
orang  dengan  baik  dan  merasakan  kapan  langkahnya  salah.

Dalam  bab  ini  kita  akan  menyaksikan  beberapa  kisah  hidup  dan  nilainilai  kebaikan  yang  dicontohkan  oleh  para  jongos  disekitar  kita.  Nilainilai  seperti  kejujuran,  semangat  pantang  menyerah,  simpati,
integritas,  optimisme,  ketenangan  hati,  tanggungjawab,  keikhlasan,
dsb  merupakan  bekal  penting  bagi  kita  untuk  menjadi  seorang
Jongoszers.

  SANG PEMUNGKIN
Namun
dalam hidup kadangkala ada janji yang ditakdirkan untuk meleset atau
tidak terpenuhi. Tidak semua cerita harus berakhir sesuai rencana
  YANG TANPA PAMRIH

  YANG BAIK HATI
Lakukan  apa  yang  selalu  Anda  lakukan,  tapi  lakukan  lebih  baik
daripada  apa  yang  sudah  Anda  lakukan  selama  ini.  Dan  jangan
menginginkan pujian, imbalan atau berharap seseorang akan melihat

Yakinlah  bahwa  seseorang  pasti  akan  menilai  dan  melihatnya  tanpa
harus  Anda  yang  meminta

”Semua  pekerjaan
(halal)  itu  terhormat.  Selalu  kerahkan  upaya  terbaik
Anda karena seseorang pasti mengamati.”

Keindahan
improvisasi adalah pembuktian bahwa kita dapat memanfaatkan segala
situasi  atau  kondisi  menjadi  menyenangkan.  Menjadi  lucu,  menarik
atau  memiliki  nilai  tambah,  dsb.  Seperti  halnya  dalam  kehidupan  ini,
apa  yang  disebut  sebagai  ’situasi  dan  kondisi’  tidaklah  menentukan
hasil. Pemain kehidupanlah yang menentukan hasil.

Anda  akan  menjadi  teladan  positif  bukan  karena  situasi  Anda,
melainkan  karena  sikap  Anda  yang  luarbiasa  dalam  mengatasi  situasi
tersebut.  Yang  membuat  tindakan  apapun  menjadi  luarbiasa  adalah
melakukannya  dengan  hati.  Yang  menyebabkan  kehidupan  apapun
menjadi luarbiasa adalah menjalaninya dengan cinta.

”Anda akan menjadi teladan positif bukan
karena situasi Anda, melainkan karena
sikap Anda yang luarbiasa dalam
mengatasi situasi tersebut.”

Semua  orang  ingin  hidup  bahagia,  ingin  hidup  penuh
manfaat,  tapi  tak  semua  orang  layak  mendapatkannya

Jalan
kebahagiaan dan kemanfaatan hidup itu berliku-liku, terjal, penuh onak
duri,  penuh  godaan,  berkelok-kelok,  memutar  dan  sering  membuat
putus  asa.  Tapi  jalan  itu  ada.  Jalan  itu  terbuka  untuk  semua
orang, termasuk Anda

”Kegilaan  adalah  melakukan
tindakan yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil
yang berbeda”

Gila  yang  saya  maksud  adalah  ketika  kita  sangat  menginginkan
perubahan  besar  terjadi  dalam  hidup  atau  pekerjaan  tapi  kita
melakukan tindakan/perbuatan dengan standar yang sama setiap hari.
Standar  biasa  yang  sudah  terbukti  bertahun-tahun  tidak  berhasil
mengubah kondisi Anda menjadi lebih baik.

Tidak  mungkin  kita  memiliki  prestasi  kerja  atau  kehidupan
yang  berbeda  (baca  :  luarbiasa)  sementara  pemikiran,
tindakan,  keputusan  dan  kebiasaan  yang  kita  tunjukkan  tiap
harinya adalah pemikiran, tindakan, keputusan dan kebiasaan
yang biasa-biasa saja.

Kalau  Anda  tidak  bisa  meraih  kebahagiaan  atau  menjadi  pribadi  yang
bermanfaat   di  tempat  kerja  saat  ini  lantas  apa  gunanya  Anda  masih
disitu?.

menjadi bahagia dan
bermanfaat  atau  melakukan  terobosan-terobosan  dan  tindakan
berbeda yang bisa membuat Anda bahagia

Sebelum mengakhirinya saya ingin bertanya pada Anda : Apakah Anda
mau  menjadi  orang  jahat?  Anda  yang  memiliki  nurani  pasti  akan
menjawab  ”Tidak  mau”.  Mengapa  Anda  tidak  mau?  Sebab  sudah
fitrahnya  manusia  untuk  mencintai  kebaikan.  Anda  sudah  tahu  bahwa
ada jalan lain yang agung, yaitu menjadi orang baik.

Menjadi  jahat  atau  baik  itu  bukanlah  pilihan  hidup.  Tidak  ada  dua
pilihan. Dalam hidup ini pilihannya cuma satu : menjadi orang baik. Ini
merupakan  fitrah  dari  Tuhan

Sama  halnya  dengan  menjadi  bahagia
atau  tidak,  dan  menjadi  bermanfaat  atau  tidak.  Menjadi  bahagia  dan
bermanfaat  bukanlah  pilihan  untuk  bisa  dipertimbangkan,  sebab  ia
merupakan fitrah dan anugerah Tuhan untuk kita

Sepanjang  masih  waras  tentu  Anda
akan  berusaha  agar  senantiasa  mampu  untuk  bahagia  dan  hidup
bermanfaat.  Maka  dari  itu  jadilah  pemain  kehidupan  yang  waras,
bukan  pemain  yang  ”gila”.  IngatIah  selalu,  pekerja  tangguh  yang
bahagia dan penuh manfaat itu adalah Anda

“Orang selalu menyalahkan keadaan.
Aku tak percaya akan keadaan. Orang
yang berhasil didunia adalah orang
yang bangkit dan mencari keadaan
yang mereka inginkan, dan kalau
mereka tak menemukannya mereka
akan menciptakannya”
(George Bernard Shaw)

Muhsin  Budiono
081 8500 893
muhsinbudiono.wordpress.co
@Muhsin_Budiono
muhsinbudiono@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar