Minggu, 17 Maret 2019

Get the guidance easier


Get the guidance easier

Bila hidup ini pilihan, lalu bagaimanakah tentang takdir Allah?
Membahas tentang takdir adalah tidak boleh mencampuradukkan antara aktivitas Allah dan aktivitas manusia.
Apa yang dimaksud dengan aktivitas Allah? Ia adalah seluruh amal yang dilakukan oleh  Allah dan sifatnya ghaib, 3 hal yang sering dikaitkan tentang takdir :
(1) Ilmu Allah (2) kehendak Allah (3) lahul mahfuz
Dasar pembahasan takdir harusnya tidak berada pada suatu yang tidak bisa kita indra.
Apabila kita meneliti tentang perbuatan manusia maka jelas bagi kita bahwa aktivitas manusia ini dapat dibagi menjadi dua peristiwa, yaitu peristiwa aktivitas yang bisa dikendalikan atau ada pilihan dan peristiwa aktivitas yang tidak bisa dikendalikan atau tidak bisa dipilih.
Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya (TQS. Al-Mudatsir[74]: 38)
Keimanan adalah sebuah pilihan sadar dari manusia, pun kekufuran adalah pilihan sadar yang dilakuakan oleh manusia.
Hidayah berasal dari kata hada-yahdii-hidayatan yang berarti menunjuki, hidayah sendiri berarti petunjuk.
Sedikit sekali yang langsung yakin dan merasa jelas ketika disampaikan pada mereka suatu petunjuk.
Al-qur’an adalah petunjuk (Al-Huda), yang memuat alamat petunjuk-petunjuk kepada surga-Nya.

“dan kami turunkan kepadamu Al-kitab (Al-qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (TQS. An-Nahl[16]: 89)

Hidayah Allah sebenarnya telah turun ke tengah-tengah manusia, yaitu dalam bentuk Al-qur’an dan As-sunnah.
Jangan banyak berfikir dalam berbuat baik, namun berfikirlah baik-baik ketika kita akan berbuat maksiat.
Hidayah Allah. Dia mengharuskan kita untuk berkumpul dan bertanya serta mendapatkan informasi dari orang-orang yang tepat.
Hidayah akan datang lebih mudah seandainya kita berada pada tempat yang tepat dan berkumpul dengan orang-orang yang tepat sehingga seseorang tidak dikatakan serius dalam mencari hidayah seandainya dia tidak pernah meninggalkan teman-teman yang dapat mendukungnya dalam kebaikan.
Seseorang menjadi kafir, pasik dan dzalim bukan karena dia tidak mendapat petunjuk Allah, melankan itu adalah pilihan mereka sendiri karena itu adalah pilihan mereka sendiri.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mengubah nasibnya (TQS. Ar-ra’ad [13]: 11)

Allah adalah Dzat yang maha adil, Allah tidak mungkin mendzalim hamba-hambaNya dengan menghisab manusia dalam perkara-perkara yang tidak pernah dipilih oleh hambaNya.

Dan katakanlah: “kebenaran itu datangnya dari tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendalah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir” (TQS. Al-Kahfi[18]: 170)
 3 makna hidayah dalam al-qur’an
pertama : hidayah al-khalqi yaitu hidayah yang datang bersama penciptaan manusia berupa akal
Kedua : hidayah al-Irsyad wa Al-bayan yaitu hidayah yang diturunkan Allah dengan diturunkannya al-qur’an dan diutusnya Rasulullah SAW kepada seluruh manusia.
Ketiga : hidayah Taufiq, yaitu persetujuan atau kemudahan yang datang dari Allah ketika seseorang menjalankan aktivitas menaati-Nya dan menjauhi segala laranganNya.

Sesunggunya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk (TQS. Al-Qashash[28]: 56)

Taufiq inilah yang sering sekali diartikan kaum muslim sebagai ‘hidayah’ ketika mereka meminta kepada Allah swt.
Manusia diciptakan oleh Allah dengan memberikan akal dan potensinya untuk memilih dengan bebas, apakah dia akan memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk?

Kemampuan akal untuk berfikir ini menjadikan manusia yang sudah baligh (optimal akalnya) terkena taklif untuk mengimani Allah dan rasul-Nya.

Taufiq adalah pilihan bagi manusia dan bukan merupakan sesuatu yang diberikan oleh allah tanpa ada usaha dari manusia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar