Konsep Persamaan Antar
Peradaban
Konsep
persamaan antar agama dan antar peradaban adalah konsep yang kufur, karena ini
merupakan seruan untuk menyamakan yang benar (haqq) dengan yang salah (bathil),
antara diin yang haqq dengan agama yang menyimpang, antara keimanan dengan
kekufuran, antara petunjuk (hidayah) dengan kesesatan (dlalalah), antara yang
menghapuskan (nasikh) dengan yang dihapuskan (mansukh), antara konsep peradaban
yang bersumber wahyu Allah dengan konsep buatan manusia; yaitu antara konsep
yang bersandar pada nash-nash syara’ dengan konsep hasil rekayasa akal manusia,
antara berhukum sesuai al-Quran dan as-Sunah dengan berhukum kepada thaghut,
antara yang kokoh (tsabit) dan bermanfaat bagi ummat
manusia dengan buih yang segera lenyap.
Dalil-dalil yang mendukung pernyataan ini sangat melimpah. Allah SWT berfirman,
Sebenarnya
Kami hendak melontarkan yang hak kepada
yang bathil, lalu
yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta
yang bathil itu lenyap. (TQS. al-Anbiya [98]: 18)
Dan Allah juga berfirman,
Maka tidak ada sesudah
kebenaran itu melainkan kesesatan. (TQS. Yunus [10]: 32)
ﻳﺮِﻳﺪﻭﻥﹶ ﺃﹶﻥﹾ ﻳﺘﺤﺎﻛﹶﻤﻮﺍ ﺇِﻟﹶﻰ ﺍﻟﻄﱠﺎﻏﹸﻮﺕِ ﻭﻗﹶﺪ ﺃﹸﻣِﺮﻭﺍ ﺃﹶﻥﹾ ﻳﻜﹾﻔﹸﺮﻭﺍ ﺑِﻪ ﻭﻳﺮِﻳﺪ
ﺍﻟﺸﻴﻄﹶﺎﻥﹸ ﺃﹶﻥﹾ ﻳﻀِﻠﱠﻬﻢ ﺿﻼﹶﻻﹰ ﺑﻌِﻴﺪﺍ
Mereka hendak berhukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah
mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka dengan
93
KonsepPersamaanAntarPeradaban
kesesatan
yang sejauh-jauhnya. (TQS. an-Nisa’ [4]: 60)
Demikian juga firman-Nya,
Dialah yang
telah mengutus Rasul- Nya dengan membawa petunjuk yang benar dan agama yang
benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama,
walaupun orang- orang musyrik tidak menyukai.
(TQS. at-Taubah[9]: 33)
Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka
sekali-kali tidak akan diterima agama itu daripadanya, dan
di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.
(TQS. Ali ‘Imran [3]: 85)
Allah SWT juga berfirman,
Dan telah Kami turunkan kepadamu al-Quran dengan
membawa kebenaran, untuk membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya, dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.
(TQS. al-Maaidah [5]: 48)
Demikianlah Allah membuat
perumpamaan bagi yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu akan
hilang
sebagai sesuatu yang tidak ada harganya. Adapun yang memberi manfaat bagi
manusia, maka ia akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan. (TQS. ar-Ra’d [13]: 17)
Demikian pula firman-Nya,
14
KonsepPersamaanAntarPeradaban
Maka apakah orang yang
beriman seperti orang yang fasik? Mereka tidaklah sama. (TQS. as-Sajdah
[32]: 18)
Katakanlah,
‘Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu
menarik hatimu . Maka bertakwalah kepada Allah , wahai orang-orang yang
berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. (TQS. Al Maaidah [5]: 100)
Dan juga,
Perbandingan kedua golongan itu (orang kafir dan
orang mukmin) seperti orang buta dan tuli dengan
orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Apakah kedua golongan itu
sama keadaan dan
42
BenturanPeradabanSebuahKeniscayaan
sifatnya?
Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran dari perbandingan itu. (TQS. Huud [11]:
24)
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir
sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama dengan mereka.
(TQS. an-Nisa’ [4]: 89)
Maka sungguh aneh bila ada orang yang mengaku beragama Islam, namun
kemudian menganggap sama antara Islam dengan kafir, antara tauhid dengan
atheisme (ilhad) dan trinitas, antara keimanan kepada Muhammad saw. dengan
pengingkaran kepadanya, antara yang melarang riba dengan yang menghalalkannya,
antara penyembahan kepada Allah SWT dengan penyembahan kepada makhluk-Nya,
antara pernikahan dengan perzinahan, antara yang mengharamkan homoseksualitas
dan lesbianisme dengan yang membolehkannya, atau antara kurma dengan daging
babi.
Dan lebih aneh lagi bila
ada orang-orang yang tetap diam seribu bahasa dan tidak mengunggulkan kebaikan.
Mereka tidak mengunggulkan tauhid atas
kemusyrikan, tidak
mengunggulkan yang halal atas yang haram, tidak mengunggulkan syariat atas
hukum thaghut, tidak mengunggulkan menjadi mukmin daripada menjadi kafir, tidak
mengunggulkan aturan berdasarkan wahyu atas hukum buatan manusia, tidak
mengunggulkan Islam atas agama-agama yang lain, tidak mengunggulkan al-Quran
atas kitab-kitab yang menyimpang, tidak mengunggulkan penyembahan kepada
al-Khaliq atas penyembahan kepada matahari, sapi, atau bintang-bintang.
Semoga
Allah menyelamatkan kita dari fitnah ini. Hidup di bawah hegemoni kafir
(tabi’yyah) adalah suatu hal tidak dapat diterima, konsep persamaan juga tidak
bisa diterima, sedangkan tidak mengunggulkan Islam dan peradabannya di atas
agama dan peradaban lain juga merupakan perkara yang tertolak.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar