Intropeksi diri
Kita tidak selalu bisa memilih apa yang akan terjadi pada
diri kita, karena hidup tidak selalu pilihan. Namun, kita jelas bisa memilih
bagaimana menyikapinya.
Karena suatu peristiwa pada hakekatnya tidak memiliki nilai
yang baik atau nilai yang buruk sampai kita menggunakan standar kita untuk
menilai baik atau buruknya. Kita tidak akan pernah tahu kemana angin akan
bertiup, namun kita jelas punya pilihan untuk mengendalikan layar kapal.
Tipe pesimus adalah orang-orang yang tidak dapat
mengendalikan dirinya sendiri, tidak bertanggung jawab atas apapun yang terjadi
pada mereka. Dan senjata paling hebat pada orang-orang semacam ini adalah
alasan.
Para pesimus selalu mencari cara agar dirinya lepas dari
tanggung jawab dengan mencari kambing hitam sebagai tempat menumpahkan tanggung
jawab.
Selain itu mereka juga melengkapi 2 penyakit awal alasan dan
salahkan, dengan benarkan diri sendiri.
Optimus mempunyai habits sebaliknya, mereka selalu mengambil
kendali keadaan walaupun hal itu terbukti sering menyulitkan dirinya. Namun,
bukankah kesulitan akan menimbulkan keahlian?
Para optimus akan bertanggung jawab atas sesuatu yang berada
dalam kendalinya. Dia belajar dari kesalahan dan berpikir keras bagaimana agar
kejadian itu tidak terjadi pada masa depan.
Optimus tidak akan membenarkan kesalahannya, karena dia
memahami pembenaran atas kelalaian dan kesalahan adalah bagian dari perbuatan
syaitan.
Islam tidak pernah menyuruh kita memikirkan perkara-perkara
yang tidak dalam kendali kita. Islam mengajarkan agar kita fokus pada perkara
yang berada dalam kendali kita.
Seorang yang bertanggung jawab sebagaimana tipe optimus akan
selalu menemukan jalan keluar karena ia memutuskan untuk mengambil tanggung
jawab dari suatu peristiwa,dan ia
memikirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar