Minggu, 17 Maret 2019

masa lalumu adalah pilihan masa depanmu juga adalah pilihanmu


Life is choice

Ketahuilah! Sesungguhnya bila kalian bersabar atas kesusahan yang sebentar saja, maka kalian akan menikmati kesenangan yang panjang (Thariq bin ziyad,711)

“hidup adalah pilihan” sederhana tapi banyak yang tidak memahami dan juga berkolerasi untuk melaksanakannya.

Kita hidup berdasarkan pilihan-pilihan yang kita buat, apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jadi sebagian besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita masa lalu.
 Kita sesungguhnya dapat menilai seperti apa pilihan-pilihan yang dibuat masa lalu seseorang cukup dengan melihat keadaannya sekarang. Kita juga dapat melihat masa depan seseorang dari pilihan-pilihan yang dia buat saat ini.

Apabila seseorang menginginkan untuk menjadi seperti seseorang yang lain, dan mendapatkan apa yang ia inginkan, dengan mudah dia dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dalam hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang inginkan untuk diikuti.

Rasulullah SAW memilih untuk memperjuangkan dakwah islam dengan taruhan nyawa dan habisnya seluruh hartanya.

Kesungguhan dan keseriusan seseorang dalam mewujudkan keinginan masa depannya dapat dinilai dari pilihan-pilihan yang mereka buat pada saat ini.
Bahwa manusia tidak akan bisa membuat dua pilihan yang sama dalam waktu yang sama. Dalam hidup kita juga selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus dipilih salah satu di antaranya.

Apabila kita memilih untuk fokus pada tujuan maka hambatannya tidak akan kita rasakan. Apabila kita fokus pada hambatan maka tujuannya tidak akan pernah tercapai.

Ada dua ciri orang yang tidak ingat dan tidak mengetahui tujuannya : (1) dia selalu akan mengeluh kepada Allah. (2) dia tidak akan istiqomah dalam kebenaran dan selalu membelokkan langkahnya mengikuti keadaan saat itu, lalu akhirnya menyerah atau kompromi.
“demi Allah, andai mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, (lalu mereka meminta) agar aku meninggalkan urusan agama ini, mak demi Allah, sampai urusan (agama) itu dimenangkan oleh Allah, atau aku binasa di jalannya, aku tetap tidak akan meninggalkannya.” (HR. Ibnu Hisyam).

Kita tidak bisa menyenangkan semua orang pada waktu yang sama. Apapun yang kita katakan dan lakukan akan selalu menuai pro dan kontra.

“barangsiapa mencari selain diin islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (TQS. Ali Imraan [3]: 85)

Bersyukur dan berkeluh kesah adalah pilihan, su’u dzann dan khusnul-dzann juga pilhan, yang jelas anda hanya bisa memilih sala satu di antara dua.

Rasulullah SAW bersabta: “ barangsiapa di pagi hari mengeluhkan kesulitan hidupnya (kepada orang lain), maka seakan-akan di mengeluhkan rabb-nya. Barangsiapa di pagi hari bersedih karena urusan duniawinya, maka sunggu di pagi itu dia tidak puas dengan ketetapan Allah. Dan barangsiapa menghormati seseorang kerena kekayaannya, sungguh telah lenyap sepertiga Agamanya (al-Hafidz ibnu hajar dalam kitab al-munabbihat ‘ala ‘isti’dad li yaum Al-Ma’ad)

Setiap pilihan juga memiliki investasi, konsekensi dan resiko tertentu. Cerdas adalah resiko dari pilihan seseorang untuk selalu berfikir, dan prestasi adalah resiko dari pilihan seseorang untuk selalu berbuat yang terbaik dalam aktivitasnya.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah dalam taurat, injil dan Al-qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergemberilah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (TQS. At-Taubah[9]: 111)

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa-mu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui (TQS. Ash-Shaff [61]: 10-11)

Dia pun mengetahui resiko yang akan diterimanya ketika dia menempatkan dirinya di jalan Allah bahwa malapetaka, kengerian dan goncangan-goncangan akan selalu menyertainya. Orang sinis akan selalu mengolok-oloknya.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang beriman bersamanya: “bilakah datangnya pertolongan Allah?” ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (TQS. Al-Baqarah [2]: 214)

Seseorang yang ingin meraih kemuliaan dunia-akhirat, tentu mempunyai konsekuensi akan berusaha lebih kuat, beribadah lebih banyak, dan mencari ilmu lebih luas dibandingkan orang yang hanya ingin meraih kemuliaan dan sukses di dunia.
Satu langkah untuk menuju sebuah kesalahan harus ditebus dengan dua langkah untuk menuju kepada sebuah kebaikan.
 Jika engkau berada di sore hari, jangan engkau menunggu pagi hari. Dan saat engkau berada di pagi hari, jangan engkau menunggu sore hari. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu, dan manfaatkan masa hidupmu sebelum masa kematianmu (HR. Bukhari).

Kemaren sudah berlalu, esok pun masih sesuatu yang ghaib, sesungguhnya hari inilah milik kita, dan kita memiliki kendali untuk mengisi hari ini dengan pilihan-pilihan apapun yang kita inginkan.

Apakah manusia memilih untuk menjadi seseorang yang istimewa ataukah ia memilih menjadi seseorang yang biasa-biasa saja.

Untuk menjadi biasa, seseorang cukup mengikuti yang lain, dan tidak perlu mengeluarkan ekstra investasi, konsekuensi dan resiko.

Orang yang istimewa selalu melakukan pilihan-pilihan istimewa dalam setiap segmen perjalanan hidupnya. Mereka memahami bahwa ketika mereka melakukan perihal kecil yang istimewa, hal itu akan mengantarkan mereka menjadi orang yang istimewa. Menjadi istimewa butuh pengorbanan memerlukan kesabaran dan keteguhan.

Apakah anda termasuk istimewa ?
Tipsnya
Pertama : apakah anda termasuk dari yang sedikit atau yang banyak?
Kedua : pengorbanan yang diperlukan untuk menjadi istimewa jelas lebih banyak daripada yang biasa.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar