Minggu, 17 Maret 2019

Konsep Peradaban Alternatif


Konsep

Peradaban Alternatif



Tujuan akhir dialog antar peradaban –menurut para penyerunya– adalah interaksi untuk menciptakan peradaban alternatif yang unggul dengan jalan menemukan titik temu dan kesamaan antar peradaban. Pada gilirannya, hal ini akan menyebabkan tercapainya kemajuan, perkembangan, dan penyebaran perdamaian. Betapa buruknya mereka beristidlal (menggunakan dalil) dengan firman Allah berikut sebagai dalil untuk mendukung tujuan
ini, yaitu:

ﻗﹸﻞﹾ ﻳﺎﺃﹶﻫﻞ ﺍﻟﹾﻜِﺘﺎﺏ ﺗﻌﺎﻟﹶﻮﺍ ﺇِﻟﹶﻰ ﻛﹶﻠِﻤﺔٍ ﺳﺍﺀٍ ﺑﻴﻨﺎ ﻭﺑﻴﻨﻜﹸﻢ ﺃﹶﻻﱠ

ﻧﻌﺒﺪ ﺇِﻻﱠ ﺍﷲَ ﻭﻻﹶ ﻧﺸﺮِﻙ ﺑِﻪ ﺷﺌﹰﺎ ﻭﻻﹶ ﺘﺨِﺬﹶ ﺑﻌــﺑﻌــﺎ ﺃﹶﺭﺎﺑ

18      BenturanPeradabanSebuahKeniscayaan

Katakanlah, ‘Hai ahli kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan di antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. (TQS. Ali ‘Imran [3]: 64)

Kemudian mereka berpendapat bahwa ayat di atas merupakan dalil bagi dialog dengan peradaban lain dalam kedudukan atau posisi setara. Kemudian mereka menafsirkan bahwa penggalan ayat yang berbunyi ‘kalimatin sawaa` bermakna ‘kesepakatan bersama (kalimah musytarakah) di antara kita dan mereka’ dan bahwa ‘dialog tidak dilakukan untuk menuju kepada kalimat kita.’ Penafsiran seperti ini sama artinya dengan melontarkan kedustaan kepada Allah, karena yang dimaksud dengan ‘kalimatin sawaa’ adalah kalimat yang adil, yang kemudian dijelaskan pada bagian ayat berikutnya (yaitu bahwa tidak kita sembah kecuali Allah …dst – pen.). Tidak ada dalam ayat tersebut, pengertian tersurat (manthuq) dan pengertian tersirat (mafhum) yang menunjukkan bahwa kita menyeru kepada mereka (kaum kafir) untuk mencari kesepakatan bersama.

KonsepPeradabanAlternatif  67

Sedangkan para penyeru dialog antar agama jelas tidak bermaksud menjadikan kalimat yang adil itu sebagai kesepakatan bersama, terbukti dari pernyataan mereka bahwa ‘dialog tidak dimaksudkan untuk menuju kalimat kita.’ Dengan demikian, yang mereka kehendaki tidak lain adalah peradaban bersama. Seruan untuk mengadakan interaksi dan mencari kesepakatan bersama antar peradaban adalah mencampuradukkan yang hak dan yang bathil. Allah sungguh telah melarang Ahli Kitab untuk mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil. Tentu Allah juga kaum Muslim untuk melakukannya. Allah berfirman,

ﹶﻥﻮﺘﹾﻜﺗﻭ ﻞِﻃﺎﺒﹾﻟﺎِﺑ ﺤﹾﻟﺍ ﹶﻥﻮﺴِﺒﹾﻠﺗ ﻢِﻟ ﺏﺎﺘِﻜﹾﻟﺍ ﻞﻫﹶﺃﺎ ﻥﻮﻤﹶﻠﺗ ﻢﺘﻧﹶﺃﻭ ﺤﹾﻟﺍ

Wahai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran padahal kamu mengetahuinya. (TQS. Ali ‘Imran [3]: 71)

Setelah mengungkap secara gamblang maksud dan tujuan dialog antar agama dan dialog antar peradaban, kita sekarang melangkah ke dalam

20      BenturanPeradabanSebuahKeniscayaan

pembahasan berbagai bentuk benturan peradaban, baik dalam bidang ekonomi, pemikiran, militer, dan politik.



***

69



Tidak ada komentar:

Posting Komentar