Minggu, 17 Maret 2019

gonjang ganjing khilafah


Khilafah kini telah menjadi salah satu istilah yang sangat populer di negeri ini.
Khilafah jino klah ........ salah saboh 
Khilafah ake wa’ura ndadi repa dou ma nuntu na aka negeri ake.
Khilafah saiki wes dadi salah siji istilah sing populer banget ing negri iki.
Khilafah genden nggo menjari salah sada sakhat yang pate khami di tanah en.
Khilafah ayeuna tos janteun salah sahiji istilah nu populer pisan di negeri ieu.
Sebagai sebuah isu politik di level nasional dan internasional. Tentu isu khilafah itu tidak akan sepi dari pro & kontra.
Dadi siji isu politik ing level nasional lan internasional. Mesti isu khilafah iku ora bakal sepi seko pro lan kontra.
Wege sara cekhita politik di tingkat negara pakek dunia. Tentu cekhita khilafah idi orak nek lungun dari menekhima pekek menolak
Salaku isu politik di level nasional jeung internasional. Tangtu isu khilafah ieu moal tiiseun tina pro jeung kontra.
Mereka yang kontra akan terus berupaya mencegah ide khilafah itu berkembang luas.
Kabeh sing kontra bakal ngupoyo terus nyegah ide khilafah iku ngembang luas.
Sia doho ma wati ca’u na usaha ku tapa fiki tentang Khilafah loa ku wati mori na
Ka’i oda menekhima akan tekhus menghalangi kekhajo sekel main khilafah
Maraneh nu kontra arek terus ngaupayakeun ngacegat ide khilafah ieu nu ngembang luas.
Mereka khawatir, jika bergulir luas maka ide khilafah akan cepat menjelma menjadi cita-cita dan arah perjuangan umat islam sedunia.
Dopodo  khawatir, umpomo nyebar luas terus ide khilafah bakal cepet dadi cita-cita lan arah perjuangan umat islam sakdunyo.
Ka’i khawatir, lako mekhgilir belang maka ide khilafah lako cepet menyebakh sekel cita-cita pakek akhah perjuangan umat islam sedunia.
Maraneh khawatir, mun ngagulirkeun nu lega maka pamikiran khilafah arek gacang ngajalma ngajadikeun cita-cita jeung sa arah ngajuangkeun umat islam sadunia.
Mereka berusaha menghadang khilafah dengan berbagai cara, baik yang bersifat soft-approach maupun yang hard-approach.
Ka’i sekel menghadang khilafah pakek segala cara, mende sifat na soft approach walaupun yang hard-approach.
Maraneh rek ngusakeun ngahadang khilafah make sagala rupi, rek nu bersifat soft-approach atanapi nu hard-approach.
Istilah soft-approach umumnya digunakan untuk merujuk kepada penggunaan lembaga think-tank, lembaga studi dan penerbitan buku-buku untuk mendiskritkan ide khilafah.
Istilah soft-approach wiasana dipakekken me khujuk mi pemakeken lembaga think-tank, lembaga belajakh ran pengeluakh khen wuku-wuku untuk menyudutken ire khilafah.
Istilah soft-approach umumna digunakeun jeung ngarujuk ka nu na ngunakeun lembaga think-tank. Lembaga studi jeung nerbitkeun buku-buku jeung ngadiskritkeun pamikran khilafah.
Hard-approach merujuk pada penggunaan kekuatan negara untuk memberangus ide khilafah, seperti pelarangan dan sejenisnya.
Hard-approach mekhujuk mi pemakaian kejagoan negara untuk menghabisken ire khilafah, wege melakhang dan semacamna.
Hard-approach ngarujuk ka nu ngagunakeun kakuatan nagara jeung ngabeurantas pamikiran khilafah. Sapertos larangan jeung sajabana.
Untuk soft-approach, yang paling gencar mereka lakukan adalah menjadikan ide khilafah sebagai utopis dan ide mitos atau berbagai istilah lainnya yang semakna.
mi soft-approach, mengkekeh ka’i main adalah mengkekhajoken ire khilafah sebagai orak mungkin ran ire orak setuhu atau wege istilah lain sada makna.
  Soft-approach
Mereka berupaya menanamkan pemahaman bahwa gagasan menyarukan seluruh umat islam di dunia dalam satu negara kekhilafahan itu merupakan hal yang mustahil.

Upaya memperlemah perjuangan penegakan khilafah selalu dimulai dari perlemahan ide khilafah itu sendiri. Salah satu membuat buku-buku mendiskretkan ide khilafah.

Fakta dunia islam saat ini pada umumnya menjalankan sistem politik yang berasal dari barat. Di antaranya merujuk kepada konstitusi prancis, konstitusi inggris, konstitusi belanda dan sebagainya.
Khilafah itu adalah institusi untuk menerapkan konstitusi syariah yang bersumber dari Al-qur’an dan as-sunnah.
Fakta tidak ditemukan adanya hukum syariah yang tidak bisa diterapkan pada seorang etnis dan bangsanya.
Persoalan keberagaman umat islam bukanlah problem atau kendala dalam sistem khilafah. Bahkan itu justru bisa menjadi sumber kekuatan khilafah di masa depan.
Umat islam saat ini hidup di berbagai negeri muslim yang masing masing berstatus sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Fakta ini dianggap sebagai salah satu bukti bahwa khilafah yang akan menyatukan seluruh negeri muslim itu adalah utopius.
Fakta dulunya umat islam itu justru hidup dalam satu institusi negara khilafah. Berlangsung sekitar 1300 tahun. Hingga runtuh pada tahun 1924.
Keberlangsungan nation-state bagi umat islam belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keberlangsungan masa kekhilafahan.
Adapun dunia islam di bawah kepemimpinan khilafah utsmaniyah saati itu sedang dalam kondisi lemah secara internal. ‘the sick man of europe’.
Ditambah dengan faktor eksternal berupa imperalisme barat di sebagian wilayahnya, kondisi khilafah kian memburuk. Dan khilafah runtuh pada tahun 1924. Pasca kekalahannya pada dalam perang dunia I (1914-1918).
Konsep nation-state tersebut telah terbukti menjadi racun yang mematikan bagi umat islam. Betapa tidak. Umat islam yang dulunya bersatu dalam daulah khilafah ustmaniyah. Disekat menjadi 50-an negara kecil.
Konspirasi negara penjajah yang memecah wilayah kesatuan khilafah ustmaniyah menjadi puluhan nation-state melalui perjanjian sykes-picot pasca perang dunia I.
Jadi menyatukan umat islam yang saat ini berada dalam berbagai nation-state ke dalam satu institusi khilafah bukanlah hal utopius.
Satu hal yang sangat logis dan realistis jika uamat islam dengan kesadarannya meninggalkan konsep nation-state menuju persatuan globalnya dalam sistem khilafah.

Ide khilafah memang akan berbenturan dengan rezim, baik tingkat lokal/nasional maupun di tingkat internasional.
Beberapa rezim telah menggunakan hard-approach untuk membendung gerak laju perjuangan penegakan khilafah. Dengan mengeluarkan UU untuk mengkriminalisasi ide khilafah.
Amerika serikat telah mengangkat dirinya menjadi pemimpin terhadap negara-negara lain untuk melawan ide khilafah.
September 2006, preseden AS George W. Bush saat itu pernah berkata: “mereka ingin mendirikan kekuatan politik utopia di seluruh kawasan timur tengah yg mrk namakan khilafah, dimana semua diperintah berdasarkan ideologi mereka yg membiarkan hal ini... (dailycaller.com).
Dari pernyataan Bush yang sangat arogan itu tampak se akan AS sangat berkuasa untuk menghancurkan segala institusi di dunia.
Itu tentu terkait dengan kekuatan militer dan persenjataan yang dimiliki AS  dan sekutunya.
Fakta dilapangan tidak selalu kekuatan persenjataan itu identik dengan kemenangan. Misalnya, AS ternyata kalah dengan sangat memalukan dalam perang vietnam. Dll
(Nixon, Ford, dan reagen) pernah berkata, ‘apabila aturan islam adalah gagasan yang disetujui oleh seluruh kekuatan islam, bagaimana mungkin pasukan terbaik di dunia dapat menghentikannya?’
Jadi ancaman negara-negara adidaya dibawah pimpinan AS terhadap tegaknya khilafah itu tidak serta-merta menjadi ide khilafah itu utopius.
Fakta khilafah menyatukan umat islam di seluruh penjejuru dunia yang kini jumlahnya mencapai 1,6 miliar.
Beratus kali lipat kesulitannya bagi AS dibandingkan dengan perang di vietnam, irak dan afganistan.
Menuding sistem khilafah sebagai suatu utopius sebenarnya tidak hanya ahistoris, namun juga pembohongan publik.
Sebab sejarah dunia sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kegemilangan khilafah.
Dalam beberapa abad sebelum tahun 1500, dunia islam dibawah imparium ustmani telah jauh melampaui eropa dalam bidang budaya dan teknologi. (The Rise and fall of the great powers (Unwin-Hyman, london 1989) Paul kennedy.
Kepedulian khilafah masih terus dikenang hingga kini oleh banyak negara termasuk Eropa. Misalnya Mary McAleese, presiden ke-8 irlandia yang menjabat dari tahun 1997 sampai 2011 itu memuji kepedulian khilafah saat itu. Dalam pernyataan persnya yg dilansir dilaman irishcentral.com
Mary McAleese berkata, “sultan ottoman (khlafah ustmani) mengirimkan tiga buah kapal, yang penuh dengan bahan makanan, melalui pelabuhan-pelabuhan irlandia di drogheda. Bangsa islandia tidak pernah melupakan inisiatif kemurahan hati ini.”
Mereka juga sering menuding syariah dan khilafah sebagai ancaman. Tentu ini sebagian dari penyesatan politik.
Tudingan tersebut sejatinya juga merupakan upaya mereka untuk memalingkan masyarakat dari ancaman sebenarnya, yakni ideologi kapitalisme-libralisme.
Perjuangan penegakan Khilafah itu harus dapat pula dibaca sebagai wujud kepedulian. Kepedulian untuk melepaskan negeri-negeri muslim dari kerusakan akibat cengkraman negara-negara barat penjajah di berbagai negeri muslim tersebut.
Referensi al-wa’ie edisi 1-28 februari 2019 hal 9-13








Tidak ada komentar:

Posting Komentar