Khilafah kini telah menjadi salah satu istilah yang sangat
populer di negeri ini.
Khilafah jino klah ........ salah saboh
Khilafah ake wa’ura ndadi repa dou ma nuntu na aka negeri
ake.
Khilafah saiki wes dadi salah siji istilah sing populer
banget ing negri iki.
Khilafah genden nggo menjari salah sada sakhat yang pate
khami di tanah en.
Khilafah ayeuna tos janteun salah sahiji istilah nu populer
pisan di negeri ieu.
Sebagai sebuah isu politik di level nasional dan
internasional. Tentu isu khilafah itu tidak akan sepi dari pro & kontra.
Dadi siji isu politik ing level nasional lan internasional.
Mesti isu khilafah iku ora bakal sepi seko pro lan kontra.
Wege sara cekhita politik di tingkat negara pakek dunia.
Tentu cekhita khilafah idi orak nek lungun dari menekhima pekek menolak
Salaku isu politik di level nasional jeung internasional.
Tangtu isu khilafah ieu moal tiiseun tina pro jeung kontra.
Mereka yang kontra akan terus berupaya mencegah ide khilafah
itu berkembang luas.
Kabeh sing kontra bakal ngupoyo terus nyegah ide khilafah
iku ngembang luas.
Sia doho ma wati ca’u na usaha ku tapa fiki tentang Khilafah
loa ku wati mori na
Ka’i oda menekhima akan tekhus menghalangi kekhajo sekel
main khilafah
Maraneh nu kontra arek terus ngaupayakeun ngacegat ide khilafah
ieu nu ngembang luas.
Mereka khawatir, jika bergulir luas maka ide khilafah akan
cepat menjelma menjadi cita-cita dan arah perjuangan umat islam sedunia.
Dopodo khawatir,
umpomo nyebar luas terus ide khilafah bakal cepet dadi cita-cita lan arah perjuangan
umat islam sakdunyo.
Ka’i khawatir, lako mekhgilir belang maka ide khilafah lako
cepet menyebakh sekel cita-cita pakek akhah perjuangan umat islam sedunia.
Maraneh khawatir, mun ngagulirkeun nu lega maka pamikiran
khilafah arek gacang ngajalma ngajadikeun cita-cita jeung sa arah ngajuangkeun
umat islam sadunia.
Mereka berusaha menghadang khilafah dengan berbagai cara,
baik yang bersifat soft-approach maupun yang hard-approach.
Ka’i sekel menghadang khilafah pakek segala cara, mende
sifat na soft approach walaupun yang hard-approach.
Maraneh rek ngusakeun ngahadang khilafah make sagala rupi,
rek nu bersifat soft-approach atanapi nu hard-approach.
Istilah soft-approach umumnya digunakan untuk merujuk kepada
penggunaan lembaga think-tank, lembaga studi dan penerbitan buku-buku untuk
mendiskritkan ide khilafah.
Istilah soft-approach wiasana dipakekken me khujuk mi
pemakeken lembaga think-tank, lembaga belajakh ran pengeluakh khen wuku-wuku
untuk menyudutken ire khilafah.
Istilah soft-approach umumna digunakeun jeung ngarujuk ka nu
na ngunakeun lembaga think-tank. Lembaga studi jeung nerbitkeun buku-buku jeung
ngadiskritkeun pamikran khilafah.
Hard-approach merujuk pada penggunaan kekuatan negara untuk
memberangus ide khilafah, seperti pelarangan dan sejenisnya.
Hard-approach mekhujuk mi pemakaian kejagoan negara untuk
menghabisken ire khilafah, wege melakhang dan semacamna.
Hard-approach ngarujuk ka nu ngagunakeun kakuatan nagara
jeung ngabeurantas pamikiran khilafah. Sapertos larangan jeung sajabana.
Untuk soft-approach, yang paling gencar mereka lakukan
adalah menjadikan ide khilafah sebagai utopis dan ide mitos atau berbagai
istilah lainnya yang semakna.
mi soft-approach, mengkekeh ka’i main adalah mengkekhajoken
ire khilafah sebagai orak mungkin ran ire orak setuhu atau wege istilah lain
sada makna.
Soft-approach
Mereka berupaya menanamkan pemahaman bahwa gagasan
menyarukan seluruh umat islam di dunia dalam satu negara kekhilafahan itu
merupakan hal yang mustahil.
Upaya memperlemah perjuangan penegakan khilafah selalu
dimulai dari perlemahan ide khilafah itu sendiri. Salah satu membuat buku-buku
mendiskretkan ide khilafah.
Fakta dunia islam saat ini pada umumnya menjalankan sistem
politik yang berasal dari barat. Di antaranya merujuk kepada konstitusi
prancis, konstitusi inggris, konstitusi belanda dan sebagainya.
Khilafah itu adalah institusi untuk menerapkan konstitusi
syariah yang bersumber dari Al-qur’an dan as-sunnah.
Fakta tidak ditemukan adanya hukum syariah yang tidak bisa
diterapkan pada seorang etnis dan bangsanya.
Persoalan keberagaman umat islam bukanlah problem atau
kendala dalam sistem khilafah. Bahkan itu justru bisa menjadi sumber kekuatan
khilafah di masa depan.
Umat islam saat ini hidup di berbagai negeri muslim yang
masing masing berstatus sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Fakta ini dianggap sebagai salah satu bukti bahwa khilafah
yang akan menyatukan seluruh negeri muslim itu adalah utopius.
Fakta dulunya umat islam itu justru hidup dalam satu
institusi negara khilafah. Berlangsung sekitar 1300 tahun. Hingga runtuh pada
tahun 1924.
Keberlangsungan nation-state bagi umat islam belum ada
apa-apanya jika dibandingkan dengan keberlangsungan masa kekhilafahan.
Adapun dunia islam di bawah kepemimpinan khilafah utsmaniyah
saati itu sedang dalam kondisi lemah secara internal. ‘the sick man of europe’.
Ditambah dengan faktor eksternal berupa imperalisme barat di
sebagian wilayahnya, kondisi khilafah kian memburuk. Dan khilafah runtuh pada
tahun 1924. Pasca kekalahannya pada dalam perang dunia I (1914-1918).
Konsep nation-state tersebut telah terbukti menjadi racun
yang mematikan bagi umat islam. Betapa tidak. Umat islam yang dulunya bersatu
dalam daulah khilafah ustmaniyah. Disekat menjadi 50-an negara kecil.
Konspirasi negara penjajah yang memecah wilayah kesatuan
khilafah ustmaniyah menjadi puluhan nation-state melalui perjanjian sykes-picot
pasca perang dunia I.
Jadi menyatukan umat islam yang saat ini berada dalam
berbagai nation-state ke dalam satu institusi khilafah bukanlah hal utopius.
Satu hal yang sangat logis dan realistis jika uamat islam
dengan kesadarannya meninggalkan konsep nation-state menuju persatuan globalnya
dalam sistem khilafah.
Ide khilafah memang akan berbenturan dengan rezim, baik
tingkat lokal/nasional maupun di tingkat internasional.
Beberapa rezim telah menggunakan hard-approach untuk
membendung gerak laju perjuangan penegakan khilafah. Dengan mengeluarkan UU
untuk mengkriminalisasi ide khilafah.
Amerika serikat telah mengangkat dirinya menjadi pemimpin
terhadap negara-negara lain untuk melawan ide khilafah.
September 2006, preseden AS George W. Bush saat itu pernah
berkata: “mereka ingin mendirikan kekuatan politik utopia di seluruh kawasan
timur tengah yg mrk namakan khilafah, dimana semua diperintah berdasarkan
ideologi mereka yg membiarkan hal ini... (dailycaller.com).
Dari pernyataan Bush yang sangat arogan itu tampak se akan
AS sangat berkuasa untuk menghancurkan segala institusi di dunia.
Itu tentu terkait dengan kekuatan militer dan persenjataan yang
dimiliki AS dan sekutunya.
Fakta dilapangan tidak selalu kekuatan persenjataan itu
identik dengan kemenangan. Misalnya, AS ternyata kalah dengan sangat memalukan
dalam perang vietnam. Dll
(Nixon, Ford, dan reagen) pernah berkata, ‘apabila aturan
islam adalah gagasan yang disetujui oleh seluruh kekuatan islam, bagaimana
mungkin pasukan terbaik di dunia dapat menghentikannya?’
Jadi ancaman negara-negara adidaya dibawah pimpinan AS
terhadap tegaknya khilafah itu tidak serta-merta menjadi ide khilafah itu
utopius.
Fakta khilafah menyatukan umat islam di seluruh penjejuru
dunia yang kini jumlahnya mencapai 1,6 miliar.
Beratus kali lipat kesulitannya bagi AS dibandingkan dengan
perang di vietnam, irak dan afganistan.
Menuding sistem khilafah sebagai suatu utopius sebenarnya
tidak hanya ahistoris, namun juga pembohongan publik.
Sebab sejarah dunia sendiri tidak bisa dilepaskan dari
sejarah panjang kegemilangan khilafah.
Dalam beberapa abad sebelum tahun 1500, dunia islam dibawah
imparium ustmani telah jauh melampaui eropa dalam bidang budaya dan teknologi.
(The Rise and fall of the great powers (Unwin-Hyman, london 1989) Paul kennedy.
Kepedulian khilafah masih terus dikenang hingga kini oleh
banyak negara termasuk Eropa. Misalnya Mary McAleese, presiden ke-8 irlandia
yang menjabat dari tahun 1997 sampai 2011 itu memuji kepedulian khilafah saat
itu. Dalam pernyataan persnya yg dilansir dilaman irishcentral.com
Mary McAleese berkata, “sultan ottoman (khlafah ustmani)
mengirimkan tiga buah kapal, yang penuh dengan bahan makanan, melalui
pelabuhan-pelabuhan irlandia di drogheda. Bangsa islandia tidak pernah
melupakan inisiatif kemurahan hati ini.”
Mereka juga sering menuding syariah dan khilafah sebagai
ancaman. Tentu ini sebagian dari penyesatan politik.
Tudingan tersebut sejatinya juga merupakan upaya mereka
untuk memalingkan masyarakat dari ancaman sebenarnya, yakni ideologi
kapitalisme-libralisme.
Perjuangan penegakan Khilafah itu harus dapat pula dibaca
sebagai wujud kepedulian. Kepedulian untuk melepaskan negeri-negeri muslim dari
kerusakan akibat cengkraman negara-negara barat penjajah di berbagai negeri
muslim tersebut.
Referensi al-wa’ie edisi 1-28 februari 2019 hal 9-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar